KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa ekspedisi PT. Lion Express atau yang juga dikenal dengan Lion Parcel, menggelar vaksinasi untuk warga sekitar dan karyawannya di kantor HQ Lion Parcel di Kedoya, Jakarta Barat. Pelaksanaan vaksinasi berlangsung selama empat hari, 6 Juli sampai 9 Juli 2021.

Chief Compliance and Network Officer (CCNO) Lion Parcel Victor Ary Subekti mengungkapkan, pihaknya menggelar vaksinasi gratis kepada masyarakat umum serta karyawan perusahaan untuk membantu program pemerintah dalam percepatan vaksinasi covid-19. Victor bilang, Lion Parcel ingin berkontribusi kepada masyarakat agar bisa mendapatkan akses vaksinasi yang terjangkau.

"Kami ingin terus mendukung program pemerintah dan menjadi perusahaan logistik yang aman terpercaya dan dapat membantu masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi kepada warga setempat serta karyawan Lion Parcel.” kata Victor dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/7).

Baca Juga: Tetap Ekspansif di Masa Pandemi, Pemilik Lion Air Siap Menerbangkan Super Air Jet

Lion Parcel telah melakukan vaksinasi terhadap 85% karyawan sejak awal tahun 2021 dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 100% untuk mendukung program herd immunity pemerintah. Bulan Juli ini merupakan keempat kalinya Lion Parcel mengadakan vaksinasi untuk karyawan perusahaan.

“Sebagai industri yang kritikal, kami ingin bisa terus melayani pelanggan dengan aman dan dapat diandalkan. Namun, karyawan kami juga harus aman dan dalam kondisi sehat agar dapat berperan aktif dalam logistik Indonesia. Karena itu, vaksinasi karyawan sangat perlu dilakukan sesegera mungkin,” ujar Victor.

Pada tahap pertama, Lion Parcel melakukan vaksinasi kepada karyawan di wilayah kantor Balaraja dan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Tahap kedua dan ketiga dilakukan pada bulan April serta Mei.

Sementara, tahap keempat ini dikhususkan untuk karyawan dan masyarakat umum di sekitar kantor Lion Parcel di bilangan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan vaksin yang disiapkan mencapai 800 dosis.

Editor: Yudho Winarto