Dorong digital banking, bank optimistis serap capex IT di semester kedua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus melanjutkan investasi teknologi informasi guna mendorong peningkatan layanan perbankan terutama dalam rangka digitalisasi. masing-masing bank masih optimis bisa merealisasikan rencana pengembangan yang sudah ditargetkan sejak awal tahun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) misalnya telah menyerap capex IT sebesar 53% hingga Mei 2019. Adapun capex yang dianggarkan mencapai Rp 3,7 triliun. Serapan itu digunakan untuk pengembangan e-channel, data governance & analytic, serta digital banking.

"Dengan kondisi dan pengembangan yang dilakukan oleh BRI, sesuai dengan timeline yang telah ditentukan, anggaran yang telah dipersiapkan diyakini akan terserap sampai akhir tahun 2019," kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo pada Kontan.co.id, Rabu (19/6).


Selanjutnya, BRI akan melakukan pengembangan sesuai dengan timeline transformasi digital Bank BRI antara lain pengembangan modernisasi core banking, BRI API, platform ecosystem, BRImo, digital bank (Pinang dan Ceria), dan big data analytics.

Senada, Dadang Setiabudi, Direktur TI dan Operasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) mengatakan, pihaknya telah menyerap capex IT cukup baik hingga Mei 2019. Hanya saja, dia tidak menyebut detail persentase serapannya. Perseroan tahun ini menganggarkan capex sekitar Rp 1 triliun.

Dia bilang, serapan itu digunakan untuk pengembangan beberapa layanan seperti Application Programming Interface (API) Management untuk solusi open banking dan inisiasi pengembangan layanan digital banking. "Untuk mobile banking, salah satunya New Mobile Banking, pembukaan rekening digital melalui video banking, dan beberapa fitur baru." tambah Dadang.

Dadang optimis capex yang sudah disiapkan akan terserap sampai akhir tahun yang selanjutnya akan digunakan untuk penguatan infrastruktur IT seperti server, sistem network, alat monitoring, dan lain-lain guna menunjang bisnis digital. Penguatan itu dilakukan untuk menjaga availability layanan yang ada.

Namun berbeda dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100). Serapan capex bank ini masih lambat dimana sampai pertengahan Juni 2019 masih 17% dari anggaran sekitar Rp 500 miliar. Penggunaannya diprioritaskan untuk meningkatkan transaksi & perbaikan bisnis proses, melalui digitalisasi layanan/produk, peningkatan kapasitas serta peningkatan keamanan transaksi.

Walaupun serapan masih minim, Andi Nirwoto, Direktur BTN optimis anggaran itu akan terserap di semester II sesuai dengan pengembangan yang sudah direncanakan. "Kami masih akan konsisten mewujudkan rencana strategis teknologi informasi melalui realisasi arsitektur-arsitektur yang sudah disusun baik aplikasi, informasi, teknikal dan sekuriti," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi