KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) bersama dengan Asosiasi Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (ADIKPI) mendorong peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sinergi itu dilakukan melalui seminar online bertajuk Peran Intelektual Muda dan BPR/BPRS untuk Memajukan Sektor Ekonomi Mikro. Ini diselenggarakan sebagai perwujudan awal dari konsep “pernikahan massal” atau link and match antara kampus dan industri. Intelektual muda dan BPR/BPRS (Bank Perkreditan Rakyat/Bank Perkreditan Rakyat Syariah) disebut memiliki peran yang strategis dalam memajukan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto mengatakan, industri BPR/BPRS tetap komit menjadi pengungkit ekonomi mikro Indonesia meski dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Buktinya, BPR/BPRS tetap melaksanakan fungsi intermediasi berupa penyaluran dana dalam bentuk kredit. “Penyaluran dana oleh industri BPR/BPRS dalam bentuk kredit tumbuh 3,8 % atau Rp 110 triliun pada Agustus 2020. Dan sebagian besar dari jumlah itu digunakan untuk pembiayaan UMKM di seluruh Indonesia,” ungkap Joko dalam press rilis, Kamis (5/11).
Dorong ekonomi mikro, Perbarindo gandeng intelektual muda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) bersama dengan Asosiasi Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (ADIKPI) mendorong peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sinergi itu dilakukan melalui seminar online bertajuk Peran Intelektual Muda dan BPR/BPRS untuk Memajukan Sektor Ekonomi Mikro. Ini diselenggarakan sebagai perwujudan awal dari konsep “pernikahan massal” atau link and match antara kampus dan industri. Intelektual muda dan BPR/BPRS (Bank Perkreditan Rakyat/Bank Perkreditan Rakyat Syariah) disebut memiliki peran yang strategis dalam memajukan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto mengatakan, industri BPR/BPRS tetap komit menjadi pengungkit ekonomi mikro Indonesia meski dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Buktinya, BPR/BPRS tetap melaksanakan fungsi intermediasi berupa penyaluran dana dalam bentuk kredit. “Penyaluran dana oleh industri BPR/BPRS dalam bentuk kredit tumbuh 3,8 % atau Rp 110 triliun pada Agustus 2020. Dan sebagian besar dari jumlah itu digunakan untuk pembiayaan UMKM di seluruh Indonesia,” ungkap Joko dalam press rilis, Kamis (5/11).