Dorong Ekspor, Dexa Group Teken MoU dengan Perusahaan Belanda dan Polandia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dexa Group mengukuhkan komitmen untuk melakukan ekspor produk ke Eropa. Melalui anak usaha, Ferron Par Pharmaceuticals, Dexa Group menandatangani kerja sama dengan perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda dan Bioton S.A dari Polandia. Penandatanganan kerja sama dengan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V dilakukan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (19/10). 

"Ekspor produk farmasi ke Belanda membuktikan bahwa PT Ferron Par Pharmaceuticals mampu meningkatkan kepercayaan pasar internasional dengan memproduksi produk dalam negeri yang terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Ekspor ini juga menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah," tutur Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno dalam keterangannya, Kamis (20/10). 

Dexa Group melakukan penetrasi pasar ke Belanda sejak tahun 2018 melalui produk Glucient SR. Sebelum masuk Belanda, produk tersebut sudah lebih dahulu diterima oleh pasar Inggris dan mendapatkan sambutan positif. Dexa Group kemudian melihat peluang dagang ke negara-negara Eropa lainnya.


“Kita berharap di Belanda, kita juga bisa berkembang, dimulai tahun depan sehingga bisa merambah ke negara-negara lain. Partner kita dari Allgen juga punya ambisi yang sama, juga ingin penetrasi ke negara-negara Eropa lain untuk produk kita ke Luxembourg, Belgia,” ujar Benny.

Baca Juga: Kemenperin Mencatat Investasi Sektor Industri Petrokimia Mencapai US$ 50 Miliar

Director Allgen Pharmaceutical & Generic B.V Paul van Sprang menjelaskan tentang alasan perusahaannya memilih Ferron sebagai mitra. Menurut Paul, Ferron memiliki produk yang belum ada di pasar Belanda.

"Mayoritas produk Metformin di Belanda adalah instant-release, jadi kami memilih produk berbeda yang diproduksi oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik yang mengembangkan produk ini, itulah mengapa kami memilih Ferron," ungkap Paul.

Kerja sama antara Ferron dan Allgen untuk memasarkan produk Glucient SR. Produk ini merupakan obat anti-diabetes dengan teknologi lepas lambat atau sustained-release. Berbeda dengan produk instant-release yang harus dikonsumsi hingga 3 kali sehari, produk berteknologi sustained-release dapat dikonsumsi cukup satu kali sehari bagi diabetesi.

Pada hari yang sama, PT Ferron Par Pharmaceuticals juga menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal Polandia, Bioton S.A dalam acara Indonesia - Central & Eastern European (INACEE) Business Forum 2022. Bioton S.A merupakan perusahaan terkemuka untuk Bioteknologi yang terkait dengan pengobatan Diabetes Melitus tipe II.

“Setelah diterima dengan sangat baik oleh pasar Inggris, Ferron melihat peluang di Polandia. Berdasarkan data World Bank, prevalensi diabetes Polandia pada tahun 2011 di angka 9%, jauh di atas Inggris yang berada di angka 5,2%. Peluang ini dimanfaatkan oleh Ferron untuk masuk ke pasar Polandia melalui obat antidiabetes dengan merek dagang Avamina SR. Avamina SR merupakan produk metformin asal Indonesia yang pertama kali masuk ke pasar Polandia,” papar Commercial Director Ferron Par Pharmaceuticals Johannes Suthya.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng Wima Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi Kunjungi Booth Dexa Group  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth Dexa Group dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di ICE BSD City, Tangerang. Presiden disambut oleh Komisaris Dexa Group, Gracianti Soetikno. 

"Kita ekspor ke benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Sekitar 13 persen yang telah diekspor," ungkap Gracianti saat berdialog dengan Presiden.

Gracianti kemudian menjelaskan bahwa produk-produk Dexa Group yang telah diekspor merupakan karya saintis Indonesia. Bahan alam yang digunakan pun berasal dari kekayaan alam Indonesia. Gracianti juga memaparkan bahwa produk-produk yang diekspor memenuhi TKDN di atas 75%.

"Kita memiliki Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, ini Rumah Riset untuk lebih dari 200 anak bangsa untuk riset bahan alam asli Indonesia," papar Gracianti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi