KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia sedang dalam diskusi untuk merevisi pungutan ekspor minyak sawit untuk meningkatkan eskpor minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia ini. Sumber-sumber Bloomerg yang mengetahui soal ini menyebut, pungutan maksimum ekspor CPO saat ini sebesar US$ 255 per ton dianggap terlalu tinggi dan mungkin akan dipotong menjadi US$ 175 per ton, yang akan dikenakan ketika harga referensi melebihi US$ 1.000 per ton. Sementara, retribusi minimum senilai US$ 55 per ton untuk CPO akan dikenakan jika harga referensi ditetapkan sebesar US$ 750 per ton atau kurang.
Dorong ekspor, Indonesia pertimbangkan revisi pungutan ekspor CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia sedang dalam diskusi untuk merevisi pungutan ekspor minyak sawit untuk meningkatkan eskpor minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia ini. Sumber-sumber Bloomerg yang mengetahui soal ini menyebut, pungutan maksimum ekspor CPO saat ini sebesar US$ 255 per ton dianggap terlalu tinggi dan mungkin akan dipotong menjadi US$ 175 per ton, yang akan dikenakan ketika harga referensi melebihi US$ 1.000 per ton. Sementara, retribusi minimum senilai US$ 55 per ton untuk CPO akan dikenakan jika harga referensi ditetapkan sebesar US$ 750 per ton atau kurang.