KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kembali berpartisipasi dalam
Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, yang berlangsung dari 9 hingga 12 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pelaku usaha Indonesia menembus pasar global. Sebagai Special Mission Vehicle dari Kementerian Keuangan, LPEI berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Lembaga National Single Window (LNSW).
Mereka hadir dalam satu booth bernama
KemenkeuSatu untuk mendukung perluasan akses pasar bagi pelaku ekspor agar produk-produk mereka mampu bersaing di kancah internasional.
Baca Juga: Dorong Ekspor, LPEI Hadirkan 11 Pelaku Usaha dalam Trade Expo Indonesia 2024 Kepala Divisi SME & Advisory Services LPEI, Maria Sidabutar, menyatakan bahwa beberapa mitra LPEI memamerkan produk-produk seperti rempah-rempah, makanan dan minuman, kerajinan, serta furnitur kepada para pembeli dari berbagai negara. Selain itu, pengunjung dan eksportir dapat berkonsultasi langsung mengenai produk dan layanan LPEI, termasuk pembiayaan ekspor, asuransi, dan penjaminan ekspor. "Pelaku usaha berorientasi ekspor dapat memanfaatkan ekosistem ekspor yang disediakan oleh LPEI. Dalam booth
KemenkeuSatu, pengunjung juga dapat berkonsultasi tentang berbagai kendala ekspor dengan petugas Bea Cukai dan LNSW yang hadir," ujar Maria di TEI 2024.
Baca Juga: Bappenas: Pungutan Kelapa yang Bakal Dihimpun BPDPKS Masih Dihitung Sejak tahun 2020 hingga Juni 2024, LPEI berhasil melahirkan lebih dari 900 eksportir baru dengan komoditas unggulan seperti makanan dan minuman, home decor, serta fashion. Sebagai bagian dari pameran, berikut adalah sebelas pelaku usaha yang dihadirkan oleh LPEI dalam TEI 2024: 1. Hugo Inovasi - Eksportir gula kelapa yang bermitra dengan lebih dari 1.000 petani untuk meningkatkan kualitas produk dan kesejahteraan petani. 2. Sumber Banyu Biru - Pemimpin pasar produk kehutanan non-kayu yang mendukung petani dan proses produksi ramah lingkungan. 3. Nusantara Segar Global (Java Fresh) - Fokus pada pemberdayaan perempuan, dengan 70% tenaga kerja perempuan dalam produk pertanian. 4. Haldin Pacific Semesta - Produksi makanan dan produk kesehatan organik yang mendukung inisiatif nol emisi.
Baca Juga: LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika 5. Kelompok Tani Mulyo - Pengelola lebih dari 400 hektar perkebunan kakao dengan komitmen terhadap kesejahteraan petani lokal. 6. PT Karya Nusa Raya - Memproduksi kerajinan tangan ramah lingkungan dari bahan alami. 7. CV Kurnia Abadi - Mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk makanan bernilai tinggi dan berkomitmen pada prinsip ESG. 8. Sabila Multi Kreasindo - Menghasilkan produk dekorasi rumah dari limbah kulit kerang, meningkatkan nilai ekspor. 9. Kaula Food Indonesia - Menawarkan produk pangan berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal, terutama perempuan.
Baca Juga: Garap Pasar Afrika, LPEI Sediakan Fasilitas Ekspor Kawasan 10. Lili Trisada Group - Menghasilkan bumbu rendang berkualitas ekspor dan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja. 11. Temon Argo Lestari - Produsen gula aren organik yang berfokus pada pemberdayaan petani lokal dan praktik ramah lingkungan. Dengan partisipasi ini, LPEI berharap dapat memperkuat posisi pelaku usaha Indonesia di pasar global serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui ekspor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli