Dorong Ekspor, LPEI Luncurkan Desa Devisa Lada Sambas



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank telah meluncurkan Desa Devisa Lada Sambas. Ini merupakan proyek kolaborasi perseroan dengan BNI dan Rumah BUMN Wilayah Kalimantan Barat.

Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar mengungkapkan, kolaborasi itu merupakan salah satu pendekatan yang diambil oleh LPEI untuk membentuk Desa Devisa. 

Itu dilakukan untuk mengeskalasi peluang ekspor komoditi-komoditi unggulan berbagai daerah sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani di Indonesia.


Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekspor, LPEI Gandeng BRI Sediakan Produk Asuransi Ekspor

“Kolaborasi LPEI dengan institusi lain diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan kepada para petani lada Sambas sehingga dapat mempercepat tercapainya mandat kami untuk memperkuat ekspor nasional,” ujar Chesna dalam keterangan resminya, Jumat (16/12).

Desa Devisa Klaster Lada Sambas akan mendampingi sebanyak 629 petani lada yang memiliki lahan produktif seluas 213 hektar dan kapasitas produksi 200 ton biji kering per tahunnya.

Saat ini yang berada di dua belas desa di Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, antara lain Desa Sendoyan, Sulung, Penakalan, Sekuduk, Piantus, Setalik, Parit Raja, Perigi Landu, Senujuh, Perigi Limus, Semanga, dan Sepantai.

Lada Sambas sendiri memiliki keunikan berupa karakteristik cita rasa dan aroma khas. 

Keunggulan ini menjadi modal bagi lada Sambas untuk merambah pasar ekspor, ditambah dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan kepada petani dan koperasi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sehingga mampu memproduksi lada yang lebih berkualitas dari yang lain. 

Baca Juga: Indonesia Eximbank Dorong Penguatan Ekspor Lewat Desa Devisa Klaster Udang

Melalui Koperasi Srikandi Jaya Sambas lada Sambas saat ini telah di pasarkan dalam bentuk olahan lada bubuk dengan merek Batu Layar dan telah menembus pasar Malaysia.

Chesna melanjutkan, pelatihan yang diberikan kepada petani dan koperasinya akan dilakukan secara berkesinambungan hingga produk lada Sambas menembus pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli