KONTAN.CO.ID - Dalam rangka mendukung inisiatif global dan nasional untuk pengurangan emisi karbon, PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) kian memperkuat komitmennya dalam mendorong penerapan green logistics dengan mengajak para pelaku usaha untuk berkolaborasi mewujudkan sistem logistik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu wujud komitmen KAI Logistik terhadap green logistics ini, disampaikan kepada para pelaku usaha dalam acara Gathering Customer pada hari Selasa lalu (15/10) di Hotel Mercure Karawang. KAI Logistik meyakini bahwa untuk menjaga komitmen terhadap green logistics, kolaborasi antara semua pihak industri, termasuk pelaku usaha, sangat penting dalam menciptakan solusi logistik yang berkelanjutan dan menguntungkan secara bisnis. Pendekatan bisnis ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi planet, tetapi juga menghadirkan efisiensi dalam biaya operasional dan kinerja logistik. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan target yang tercantum dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) yang menargetkan pengurangan emisi GRK sebanyak 32% atau 358 juta ton CO2 dengan usaha sendiri, hingga 41% atau sebanyak 446 juta ton CO2 dengan dukungan internasional pada tahun 2030 mendatang.[1]
Dorong Green Logistics, KAI Logistik Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Moda KA
KONTAN.CO.ID - Dalam rangka mendukung inisiatif global dan nasional untuk pengurangan emisi karbon, PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) kian memperkuat komitmennya dalam mendorong penerapan green logistics dengan mengajak para pelaku usaha untuk berkolaborasi mewujudkan sistem logistik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu wujud komitmen KAI Logistik terhadap green logistics ini, disampaikan kepada para pelaku usaha dalam acara Gathering Customer pada hari Selasa lalu (15/10) di Hotel Mercure Karawang. KAI Logistik meyakini bahwa untuk menjaga komitmen terhadap green logistics, kolaborasi antara semua pihak industri, termasuk pelaku usaha, sangat penting dalam menciptakan solusi logistik yang berkelanjutan dan menguntungkan secara bisnis. Pendekatan bisnis ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi planet, tetapi juga menghadirkan efisiensi dalam biaya operasional dan kinerja logistik. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan target yang tercantum dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) yang menargetkan pengurangan emisi GRK sebanyak 32% atau 358 juta ton CO2 dengan usaha sendiri, hingga 41% atau sebanyak 446 juta ton CO2 dengan dukungan internasional pada tahun 2030 mendatang.[1]