KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mencatatkan total investasi sebesar US$ 6 miliar, atau setara Rp 90,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.100 per US$), dalam lima tahun terakhir. Investasi ini menjadi bagian dari upaya signifikan untuk mempercepat program hilirisasi di berbagai sektor industri di Indonesia.
Investasi sebagai Pendorong Hilirisasi
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, menekankan pentingnya investasi dalam mendukung hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia.
"Investasi ini merupakan salah satu kunci paling krusial dalam mensukseskan hilirisasi dan industrialisasi Indonesia. Inisiatif ini mengukuhkan posisi MIND ID sebagai motor penggerak masa depan," ujar Hendi dalam siaran pers yang diterbitkan pada Sabtu (28/9).
Baca Juga: MIND ID Catatkan Total Aset Sebesar Rp 259,18 Triliun pada 2023 Langkah strategis yang dilakukan oleh anggota holding MIND ID juga berperan dalam mendorong peningkatan investasi di sektor hilir. Pada tahun 2019, investasi di industri hilir mencapai Rp 61,6 triliun, dan pada 2023, angka tersebut melonjak signifikan menjadi Rp 375,4 triliun. Hal ini mencerminkan pertumbuhan pesat sektor hilir yang didukung oleh investasi besar-besaran dalam fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan.
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Investasi
Hendi menekankan bahwa peningkatan nilai tambah mineral tidak dapat dicapai tanpa adanya investasi yang memadai. Mineral dalam bentuk mentah memerlukan proses pemurnian dan pengolahan lebih lanjut yang memerlukan fasilitas berteknologi tinggi. Investasi dalam fasilitas seperti smelter dan refinery menjadi elemen kunci dalam mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi yang dapat diekspor atau digunakan dalam industri domestik. Selain mendukung hilirisasi, investasi Grup MIND ID juga memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian nasional dan daerah. Hendi menyebutkan bahwa investasi ini tidak hanya mendorong penciptaan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian, MIND ID mampu meningkatkan kontribusi kepada penerimaan negara melalui berbagai pajak dan dividen.
Baca Juga: MIND ID Optimis Raih Pertumbuhan Kinerja Positif Seiring Rampungnya Proyek Strategis Pengoperasian Dua Smelter Baru: Langkah Nyata Hilirisasi
Pada bulan ini, Presiden Joko Widodo meresmikan dua smelter yang dimiliki oleh anggota MIND ID. Smelter pertama adalah fasilitas pemurnian konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur, dengan total investasi mencapai Rp 58 triliun. Smelter ini merupakan smelter tembaga dengan desain jalur tunggal (single line) terbesar di dunia. Dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, smelter ini mampu menghasilkan 650.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak setiap tahunnya. Smelter kedua adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat, dengan investasi senilai Rp 16 triliun. Smelter ini memiliki kapasitas untuk memproses 3,3 juta ton bijih bauksit per tahun, yang akan menghasilkan 1 juta ton alumina, bahan baku utama untuk produksi aluminium.
Komitmen untuk Investasi Berkelanjutan
MIND ID juga telah berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada SGAR Fase 2. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi alumina dan menambah fasilitas smelter yang akan memproduksi aluminium, menjadikan MIND ID sebagai salah satu penggerak utama industri aluminium nasional.
Baca Juga: MIND ID Komitmen Kendalikan Emisi Gas Rumah Kaca Lewat Cara Ini Pada tahun 2024, Grup MIND ID memiliki sejumlah program unggulan yang dirancang untuk memperkuat posisi perusahaan dalam sektor industri pertambangan. Program tersebut meliputi ekspansi smelter aluminium, peningkatan kapasitas produksi kimia timah (tin chemical) dan solder timah (tin solder), serta pengembangan tambang timah primer di Blok #1 dan Blok #2. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .