Dorong inovasi dan digitalisasi UMKM jadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendorong inovasi, digitalisasi dan tentunya kepastian Badan Hukum bagi Pelaku UMKM melalui penguatan kelembagaan menjadi salah satu prioritas Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) agar UMKM berperan lebih strategis dalam perekonomian nasional. Maka dipastikan UMKM dapat lebih mudah dalam mengakses pembiayaan.

Pada 2019, berdasarkan data Bank Indonesia hanya ada 20% UMKM yang sudah terkoneksi dengan pembiayaan formal. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menjelaskan, salah satu strategi tersebut adalah memperkuat kelembagaan melalui koperasi yang berperan strategis mengkonsolidasikan kegiatan usaha UMKM.

"Konsolidasi usaha mikro dalam skala kecil ini akan jadi prioritas kami dalam kelembagaan koperasi," kata Teten dalam Webinar Outlook 2021 dengan Tema “Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi KUMKM”, Selasa (29/12).


Digitalisasi juga dinilai penting dalam upaya mendorong UMKM naik kelas. Berkaca dari tren selama pandemi dimana ekonomi digital tumbuh positif 38% dan 93% pengguna internet masih tetap akan memanfaatkan digital pasca pandemi.

Tercatat selama pandemi sudah ada tambahan sekitar 2 juta lebih UMKM terhubung dengan ekosistem digital. Alhasil kini sudah ada 16% atau 10,25 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.

Baca Juga: KemenkopUKM: Penyaluran Banpres PUM libatkan Pemda

"Upaya kami untuk mendorong digitalisasi koperasi dan UMKM menjadi salah satu agenda prioritas Kementerian diantaranya melalui peningkatan kapasitas SDM menaikkan proses bisnis dan perluasan akses pasar," kata Teten.

Upaya KemenkopUKM dalam digitalisasi pelaku UMKM Teten menyebut direspon masyarakat cukup antusias. Dilihat dari ada 102.672 masyarakat sudah mengakses dan mengikuti kelas daring melalui Edukukm.id serta 10.013 pelaku UKM melalui SPARC Campus yang diselenggarakan oleh LLP-KUKM SMESCO.

Teten menambahkan pihaknya juga melakukan pengembangan koperasi dan UMKM, guna meningkatkan nilai tambah dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional, melalui transformasi ke rantai nilai melalui korporatisasi. Saat ini rasio partisipasi rantai pasok global UMKM di Indonesia dinilai masih relatif rendah sekitar 4,1%.

Dalam rangka adaptasi dan transformasi KUMKM tahun 2021 ada 4 pilar yang menjadi fondasi terobosan yang dilakukan oleh KemenkopUKM antara lain Koperasi Modern, usaha mikro yaitu dari sektor informal ke formal, UKM masuk ke rantai pasok, dan transformasi wirausaha produktif.

Adapun pilar pertama yaitu koperasi modern ialah memperbanyak koperasi yang hadir dalam ekosistem digital dan manfaatkan solusi teknologi digital dalam proses bisnisnya. Kedua, usaha mikro informal ke formal dengan korporatisasi pelaku usaha mikro seperti nelayan, petambak, produsen dan lainnya dalam kelembagaan koperasi.

Ketiga, pilar rantai pasok dengan meningkatkan rasio partisipasi rantai pasok UMKM Indonesia dan pilar terakhir wirausaha produktif yaitu meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia melalui intervensi startup dan wirausaha baru.

Selanjutnya: Dana banpres produktif Rp 2,4 juta diterima langsung tanpa ada potongan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi