KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pintu gerbang bandar udara Sumbawa Besar kini memiliki wajah baru nan cantik. Usai dibangun pada 2017 yang lalu, Gedung terminal Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin siap diresmikan bersamaan dengan acara puncak Sail Indonesia Moyo Tambora 2018. Gedung terminal seluas 2.790 meter persegi (m²) itu rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada acara puncak Sail Indonesia Moyo Tambora pada 9 September 2018. Gedung terminal baru ini menawarkan kenyamanan yang lebih bagi maskapai dan penumpang pengguna jasa transportasi udara. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan perkembangan Bandara Sultan M Kaharuddin sangat pesat, terutama jika dilihat dari jumlah pertumbuhan penumpang.
Pada 2015, jumlah penumpang yang menggunakan bandara ini sebanyak 77.365 penumpang, sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi 112.096 penumpang atau tumbuh hampir 50%. “Melihat tren pertumbuhan penumpang, sudah saatnya bandara ini dikembangkan sehingga sisi keamanan dan pelayanan kepada maskapai dan penumpang lebih baik. Kami berharap ini bisa menarik minat maskapai dan penumpang untuk berkunjung dan lebih membuka konektivitas,” ujar Praminto dalam keterangan resminya, Rabu (5/9). Dari pengembangan yang telah dilakukan, saat ini terminal baru mempunyai luas 2.790 m², lebih luas empat kali lipat dari terminal lama yang luasnya hanya 840 m². Ruang kedatangan juga diperluas dari 96 m² menjadi 480 m². Sedangkan ruang tunggu juga diperluas dari 120 m² menjadi 960 m². Bandara Sultan M. Kaharuddin yang berada di bawah pengelolaan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mulai dikembangkan pada tahun 2016. Pekerjaan yang dilakukan yaitu kegiatan pelebaran apron dan pembuatan
taxiway termasuk pengawasan, pembuatan jalan inspeksi dengan aspal
concrete, rehabilitasi pagar bandara, pembangunan terminal baru termasuk pengawasan serta pemenuhan standar runway strip akibat perpanjangan
runway. Pada tahun 2018 ini, dilakukan kegiatan pelebaran apron dari 70 x 240 m menjadi 80 x 240 m, perluasan areal parkir, pemindahan dan penambahan pagar baru, pengadaan dan pemasangan RTIL
runway 32, pengadaan dan pemasangan apron dan
taxiway light akibat perluasan apron dan pembuatan taxiway baru, pengadaan dan pemasangan
flood light tiang ganda, penyusunan laporan pelaksanaan RKL dan RPL serta pengadaan dan pemasangan CCTV di terminal baru. Pengembangan bandara akan diteruskan pada tahun 2019 dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah perpanjangan landas pacu dari 1650 m x 30 m menjadi 1800 m x 30 m, termasuk marking, penyiapan
runway strip dan RESA serta saluran sisi udara, pekerjaan kanopi dan interior gedung terminal, pekerjaan renovasi gedung administrasi, pekerjaan pelebaran access road PKP-PK, pekerjaan
landscape sisi darat, pengadaan dan pemasangan penangkal petir terintegrasi, pengadaan dan pemasangan lampu jalan solar cell, penyusunan studi BKK, DLKR dan DLKP dan pekerjaan pengawasan pengembangan bandara. “Kami berharap dengan meningkatnya pelayanan jasa transportasi udara serta kemudahan akses menuju salah satu destinasi wisata selancar ini dapat mendorong perekonomian Sumbawa,” tutup Praminto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi