Dorong ketahanan pangan, Reitech Diversifikasi Agro ekspansi lahan jagung 2.500 ha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reitech Diversifikasi Agro melakukan ekspansi lahan pertanian jagung melibatkan petani lokal dan masyarakat yang terdampak covid-19 dengan target 2.500 hektar (Ha) dengan fokus pada komoditas jagung. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Reiner Rahardja, CEO PT Reitech Diversifikasi Agro mengatakan, ekspansi di saat pandemic Covid-19 dibutuhkan guna  menjaga ketahanan pangan, kepastian pendapatan petani, dan memulihkan ekonomi nasional. Pasalnya, di tengaah pandemi ini hanya sektor pertanian yang mampu tumbuh signifikan. 

Baca Juga: Bisi International (BISI) berusaha genjot kenaikan laba bersih 15% di tahun ini


"Pertanian tumbuh 16,4% walaupun kondisi pertumbuhan minus 5,3% pada kuartal II. Langkah ekspansi perlu dilakukan swasta sebagai bagian penting dari upaya memulihkan ekonomi nasional. Dari ekspansi 2500 hektar yang ditarget, sudah terealisasi seluas 300 hektar dalam sebulan terakhir,” kata Reiner dalam keterangan resminya, Senin (31/8).

Ia menambahkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Itu sebabnya, perusahaan melibatkan petani secara masif dan pekerja non pertanian bisa beralih profesi ke pertanian demi meningkatkan taraf hidup. 

Menurutnya, jika tiga kunci ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan dan perikanan digeluti dengan serius maka akan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berdaya secara pangan.  

Setelah sebelumnya sukses menjalankan bisnis serupa di Banten, PT Reitech Diversifikasi Agro kini memperluas garapan lahannya bersama petani lokal di Subang dan Indramayu bukan tanpa alasan. “Banyak pengusaha peternakan sapi yang membutuhkan pakan dari jagung silase yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas susu dari sapi perah dan kualitas sapi pedaging, market ini kami garap secara serius untuk gerakan pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan nasional,” kata Reiner.

Dengan model pemberdayaan terintegrasi dari pertanian ke industri peternakan, kualitas akan dijaga secara signifikan di bawah manajemen yang tepat guna. “Petani tradisional sering mengalami gagal panen. Atau produknya tidak dibeli karena tidak sesuai dengan yang diinginkan peternak. Nah, kami berupaya menekan gap ini sehingga petani punya penghasilan layak dan ekonomi kerakyatan pun terbangun,” katanya. 

Baca Juga: Apkasindo jalin kerjasama dengan ExxonMobil untuk tingkatkan kesejahteraan petani

Program pengembangan usaha yang dilakukan secara mandiri ini pun dipantau Pemerintah Pusat. Staf kementerian Keuangan, Lukman Harahap berharap inisiasi PT Reitech Difersifikasi Agro ini dapat dicontoh oleh perusahaan swasta lainnya di seluruh Indonesia.si rill tingkatkan ekonomi rakyat,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi