KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku menyatakan akan berfokus ke sejumlah sektor UMKM untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan produktif. Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto menyebut sektor-sektor yang disasar, yakni industri perdagangan besar dan eceran, manufaktur dan daur ulang, serta supplier alat kesehatan. "Selain itu, berfokus juga pada sektor akomodasi dan layanan makanan, dan industri hiburan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (23/10).
Baca Juga: OJK Bakal Turunkan Bunga Pinjaman Tahun Depan, Modalku Ungkap Dampaknya Arthur menambahkan Modalku juga akan memperluas jangkauan ke pengusaha proyek pemerintah melalui produk Modal Proyek, yang menyediakan pendanaan tanpa agunan bagi perusahaan atau vendor e-catalogue dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Dia menyebut Modalku juga terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan solusi pendanaan yang lebih luas bagi UMKM. Tidak hanya itu, dai bilang pihaknya juga aktif untuk meningkatkan penetrasi pasar di setiap wilayah dan mengevaluasi peluang ekspansi cabang untuk distribusi pendanaan yang lebih merata. Arthur tak memungkiri prospek penyaluran pembiayaan ke sektor produktif tetap menjanjikan ke depannya.
Baca Juga: Modalku Terapkan Sejumlah Upaya untuk Capai Profitabilitas Hal itu didukung oleh riset Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan EY Parthenon yang memproyeksikan peningkatan financing gap hingga Rp 2.400 triliun pada 2026. "Peluang pertumbuhan itu menjadi fokus utama Modalku dan kami berkomitmen untuk terus mengambil langkah strategis agar dapat memaksimalkan potensi tersebut," tuturnya. Meskipun demikian, Arthur mengatakan tantangan tetap ada ke depannya, khususnya dalam memastikan pendanaan disalurkan tepat sasaran kepada UMKM dengan prospek pertumbuhan positif. Oleh karena itu, dia bilang Modalku akan tetap selektif dalam menyalurkan dana kepada UMKM yang berada di industri dengan potensi pertumbuhan yang positif. Selain itu, Arthur mengatakan pihaknya juga melakukan penilaian kredit secara komprehensif untuk memastikan portofolio pendanaan tetap sehat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Modalku Nilai Sektor Pendanaan Produktif Masih Punya Prospek Menjanjikan Hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 64 triliun kepada lebih dari 60,000 UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Arthur bilang total penyaluran pendanaan masih cukup stabil. Sebagai informasi, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran fintech lending ke produktif pada Agustus 2024 sebesar Rp 7,99 triliun. Porsinya menurun jadi 29,14% pada Agustus 2024, dibandingkan Juli 2024 sebesar 34,22% dan Agustus 2023 yang porsinya 39,05%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto