Dorong kinerja pertumbuhan ekonomi, ini yang diminta Menkeu kepada para Pemda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta pemerintah daerah segera mengakselerasi belanjanya untuk ikut mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal III-IV tahun ini. Sebab, realisasi  belanja di daerah tercatat masih lambat penyerapannya, meski pemerintah pusat sudah memberikan dana kepada pemda. 

Menkeu mengatakan pada semester I-2021 realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih mengalami kontraksi. Sementara, belanja pemerintah pusat saat ini tercatat tumbuh 19,1%, Bahkan di Kementerian dan Lembaga (K/L) mengalami pertumbuhan 28%. Sayangnya pertumbuhan belanja pemerintah daerah masih kontraksi 6,8%

"Jika APBD dan TKDD ini bisa dikejar pada kuartal III dan IV atau semester II, maka kita berharap ini akan terus mendukung pemulihan ekonomi terutama di daerah. Ini yang dilakukan menggunakan instrumen-instrumen APBN,”tuturnya dalam Konferensi Pers, Kamis (5/8). 


Selain melalui penyerapan belanja daerah, Menkeu juga akan mengoptimalkan realisasi belanja pemulihan ekonomi nasional untuk lima program yakni Kesehatan, Perlindungan Sosial, Dukungan UMKM dan Korporasi, Insentif Usaha dan Program Prioritas dengan anggaran Rp 744,75 triliun. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 meningkat, begini kondisi stabilitas sistem keuangan kuartal II 2021

Adapun hingga 30 Juli realisasi PEN mencapai Rp 305,5 triliun. Angka tersebut setara 41,02% dari pagu anggaran PEN tahun ini sebesar Rp 744,75  triliun. Ia menegaskan bahwa momentum pemulihan ekonomi yang ada saat ini perlu dijaga dengan berbagai upaya akselerasi belanja. 

"Strateginya tetap mengakselerasi menggunakan seluruh sumber data di dalam KCPEN, dan diharapkan ini juga akan meningkatkan kemampuan ekonomi, terutama di semester II di kuartal III dan IV," ucap Menkeu.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya disangga dari satu mesin saja yakni APBN,tetapi ia berharap terjadi dorongan dari mesin pertumbuhan lain yakni komponen konsumsi, investasi dan ekspor akan tetap bertahan, di tengah akselerasi momentum pemulihan ekonomi yang terjadi di kuartal II dengan pertumbuhan ekonomi 7,07% yoy .

“Kuartal II sebesar 7,07% gambarkan seluruh mesin pertumbuhan ekonomi mulai pulih dan ini semua gambarkan seluruh sektor mulai menggeliat dan berfungsi sebagian karena policy pemerintah yang terus coba lakukan intervensi sisi demand dan suplai,” kata Menkeu.

Selanjutnya: Sri Mulyani sudah siapkan anggaran pemenuhan target vaksinasi 2 juta dosis per hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .