Dorong Kontribusi Industri Nasional, SKK Migas Siap Gelar IOG SCM Summit 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mendorong kontribusi industri penunjang minyak dan gas bumi (migas) nasional, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bersiap menggelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 setelah absen selama 9 tahun.

Acara ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi manajemen rantai pasok (Supply Chain Management/SCM), guna memperkuat industri hulu migas nasional.

Gelaran ini juga diharapkan mendorong tercapainya target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.


Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menekankan, pentingnya peran strategis SCM dalam memperkuat industri hulu migas nasional dan berharap ajang Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan.

Baca Juga: Kuota Penyaluran Gas PGN Dinilai Bisa Ciptakan Multiplier Effect ke Industri

“Saat ini aktivitas pengeboran dan proyek-proyek strategis hulu migas mengalami peningkatan volume. Pengelolaan rantai suplai yang baik adalah salah satu upaya untuk turut mendukung kegiatan operasional, sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan sesuai rencana dengan pencapaian hasil yang ditargetkan, " kata Rudi dalam Konferensi Pers, Senin (6/5).

Rudi melanjutkan, pengelolaan rantai suplai yang tepat tentu dapat mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta menekan angka cost recovery.

Rudi mengungkapkan, dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa KKKS, SKK Migas selalu mendorong keterlibatan yang lebih banyak dari industri dan tenaga kerja dalam negeri untuk menunjang kegiatan operasi hulu migas.

Oleh karena selain dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas nasional dalam mendukung ketahanan suplai, keterlibatan industri dan tenaga kerja dalam negeri juga akan memberikan efek berganda (muliplier effect) sehingga dapat menumbuhkan perekonomian nasional.

Baca Juga: Menilik Tantangan Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Nasional

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Eka Bhayu Setta menambahkan, dalam upaya mendukung percepatan target produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan Pemerintah, fungsi SCM SKK Migas secara berkesinambungan melakukan terobosan dan upaya-upaya perbaikan tata kelola birokrasi yaitu melakukan revisi kelima Pedoman Tata Kelola (PTK 007) buku kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa KKKS untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar terkini dan perubahan ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku, serta sebagai penyederhanaan proses pengadaan.

Dia berharap, melalui langkah-langkah strategis berbasis lean SCM dan Digitalisasi seperti efisiensi proses tender, peningkatan TKDN, dan digitalisasi e-Commerce dan e-Catalog, fungsi SCM SKK Migas dapat semakin memperkuat pertumbuhan industri hulu migas.

Peran perbankan nasional dalam mendukung proyek-proyek strategis hulu migas diharapkan dapat menjadi angin segar bagi Penyedia Jasa dalam negeri untuk mendapat keutamaan dukungan finansial.

Kewajiban industri hulu migas untuk menggunakan perbankan nasional dalam transaksinya telah diatur jelas dalam PTK 007. Sinergisitas hulu migas dan perbankan nasional berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga: Simak Strategi SKK Migas untuk Meningkatkan Produksi Migas Nasional

“Langkah-langkah ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menghadapi tantangan global dalam sektor energi,” ujarnya.

Tahun ini, Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 mengangkat tema "Menavigasi Rencana Jangka Panjang Melalui Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif". Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan menggelar Pra-kegiatan Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Surabaya pada tanggal 10-11 Juni 2024 dan Batam pada tanggal 3-4 Juli 2024. Acara puncak akan diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 14-16 Agustus 2024. 

Sebanyak lebih dari 7500 peserta dari berbagai sektor ditargetkan akan menghadiri konferensi ini, termasuk SKK Migas, KKKS, pemerintah, penyedia barang dan jasa, pelajar/mahasiswa, serta profesional SCM lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto