Dorong Laba, Tigaraksa Satria (TGKA) Upayakan Tambah Prinsipal Baru Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) menargetkan perolehan prinsipal baru di tahun ini. Penambahan prinsipal baru merupakan salah satu strategi bisnis yang dijalankan TGKA setiap tahun untuk mendukung pertumbuhan pendapatan dan laba usaha. 

Corporate Secretary Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir mengatakan, TGKA tidak menargetkan berapa jumlah principal baru yang akan bergabung di tahun 2024, tapi diharapkan prinsipal-prinsipal baru akan berkontribusi terhadap pertambahan pendapatan TGKA sekitar Rp 200 miliar-Rp 500 miliar di tahun 2024.

“TGKA juga tidak secara khusus membidik principal baru untuk segmen tertentu, tapi lebih didasarkan pada kualitas produknya, harga produk yang kompetitif dan dibutuhkan masyarakat,” ungkap Syahrizal, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/3). 


Di samping penambahan prinsipal baru, TGKA juga tetap mengutamakan pertumbuhan organik dari prinsipal-prinsipal lama. Strategi ini dijalankan dengan cara memperbaiki proses distribusi, sehingga ketersediaan produk di outlet lebih terjaga, menambah outlet coverage, dan yang tak kalah penting adalah dukungan aktivitas promosi dari principal.

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) Incar Pendapatan Rp 15 Triliun pada 2024

TGKA saat ini juga fokus pada penambahan area coverage & penambahan SKU/jenis produk dari cold chain product yang masih banyak peluang untuk dikembangkan. 

“Beberapa aktivitas yang kami lakukan di lini bisnis ini antara lain meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk-produk cold chain, serta meningkatkan penjualan melalui channel-channel distribusi yang baru,” tandasnya. 

Pada kuartal III 2023, pendapatan TGKA adalah sejumlah Rp 10,84 triliun atau naik sekitar 11,61% terhadap pendapatan periode yang sama tahun 2022. 

Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling besar berasal dari penjualan susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga senilai Rp 10,41 triliun. Kemudian penjualan buku pendidikan senilai Rp 208,59 miliar, dan pendapatan dari penjualan gas (LPG), kompor dan blender senilai Rp 220,59 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi