Dorong Lion Air cari lagi korban JT 610, keluarga bersurat ke Jokowi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan registrasi PK-LQP mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo perihal permohonan penyelesaian kasus kecelakaan pesawat tersebut. 

Salah satu perwakilan keluarga korban, Anton mengatakan, pengiriman surat itu bertujuan agar Presiden memfasilitasi tuntutan keluarga korban ke pihak Lion Air. "Kami sudah kirim surat ke Presiden agar Presiden tahu bagaimana kondisi para keluarga korban sekarang," kata Anton saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/12). 

Ada tiga tuntutan yang diajukan keluarga korban kepada pihak Lion Air. Pertama, mereka mendesak Lion Air untuk segera merealisasikan janjinya melakukan pencarian korban lanjutan tahap kedua menggunakan kapal dan peralatan canggih sebagaimana kesepakatan dengan keluarga korban pada 23 November lalu. 


Pihak Lion Air juga diminta memberikan update informasi pencarian setiap hari kepada keluarga korban. Kedua, Lion Air harus melakukan pendampingan kepada para keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, baik yang anggota keluarganya sudah ditemukan maupun yang belum. 

"Dalam hal pendampingan, dapat diberikan dalam bentuk antara lain pemberian fasilitas biaya transportasi pergi-pulang, penginapan, konsumsi bagi keluarga yang berada di luar Jakarta selama proses pencarian lanjutan korban tahap kedua masih berlangsung, serta pemberian uang tunggu tambahan," kata Anton. 

Ketiga, mereka juga mendesak Lion Air segera merealisasikan pemberian ganti rugi/santunan kepada keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tanpa adanya perjanjian lain yang bersifat memaksa dari pihak manapun. 

"Kami kalau mau terima uang, dengan syarat tidak boleh menggugat Boeing dan beberapa perusahaan lainnya," ungkap Anton. Selain mengirimkan surat kepada Presiden, keluarga korban juga menggelar aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/12) sore. 

Menurut Anton, saat ini keluarga korban masih menunggu jawaban dari Presiden Joko Widodo atas surat yang telah dikirimkan. Ia pun tak membantah jika keluarga korban bisa menggelar aksi damai dengan jumlah massa yang lebih banyak jika Presiden belum memberikan jawaban dan tuntutan mereka tidak terpenuhi.  "Kemarin kami melakukan aksi damai di depan Istana. Kami mewakili 189 korban, tapi yang hadir sekitar 50 orang saja," kata Anton. 

"Semua sudah ada agendanya, kami tunggu sampai akhir tahun. Tak dipungkiri kalau kami bisa melakukan aksi yang sama dengan jumlah yang lebih banyak," sambungnya. Pesawat Lion Air JT-610 dengan registrasi PK-LQP jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) lalu. 

Pesawat yang membawa 189 penumpang dan awak kabin itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sekitar 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

Korban yang berhasil teridentifikasi sebanyak 125 dari total 189 korban. Sementara itu, 64 korban tak teridentifikasi lantaran tidak ditemukan jasadnya atau bagian tubuh saat proses pencarian dan evakuasi berlangsung. (Rindi Nuris Velarosdela)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dorong Lion Air Cari Lagi Korban JT 610, Keluarga Bersurat ke Jokowi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .