Dorong manufaktur, BNBR siapkan investasi Rp 2 T



JAKARTA. Tahun ini, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) berharap banyak dari bisnis anak usahanya di sektor manufaktur. Perseroan menyiapkan dana investasi sebesar Rp 2 triliun untuk dua anak usahanya, PT Bakrie Autoparts (BAP) dan PT Bakrie Building Industries (BBI).Bobby Gafur Sulistyo, Direktur Utama BNBR mengatakan sektor manufaktur akan menjadi pendorong pertumbuhan BNBR. Dia yakin, pertumbuhan sektor manufaktur dari kedua anak usaha itu bisa tumbuh 10% hingga 15% di tahun ini. "Pendapatannya diharapkan bisa mencapai hingga Rp 3 triliun di masing-masing anak usaha pada tahun 2016. Sekarang masih sekitar Rp 800 miliar," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/6).Dia menjelaskan, dana ekspansi itu akan digunakan untuk akuisisi dan perluasan kapasitas produksi. Bakrie Autoparts akan mencari partner strategis dengan perusahaan Jepang untuk membentuk perusahaan joint venture. Nantinya, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat. Saat ini, kapasitas produksi spareparts BAP sebesar 3.600 ton per bulan. Targetnya bisa mencapai 8.000 ton dalam tiga tahun. "Ada kerjasama strategis dengan perusahaan Jepang belum bisa disebutkan perusahaannya. Kemungkinan kami akan mayoritas," kata Boy A. Purnadie, Direktur Utama BAP. Untuk modal awal, perseroan akan menyuntik modal sebesar Rp 300 miliar dan akan ditingkatkan hingga Rp 1 triliun dalam beberapa tahun mendatang.BNBR juga akan memperbesar BBI dengan jalan akuisisi. BBI akan mengakuisisi perusahaan bahan bangunan. Namun, Yogi Pratomo Widhiarto, Direktur Utama BBI bilang, perseroan masih menjajaki beberapa perusahaan strategis.Tahun ini BBI bakal menambah kapasitas produksi dari 40 juta standar metrik menjadi 42 juta standar metrik. Di tahun depan, kapasitas ini bisa naik menjadi 47 strandar metrik. Investasi untuk penambahan kapasitas ini sekitar Rp 400 miliar."Kami targetkan pendapatan tahun ini sebesar 800 miliar, naik dari tahun lalu Rp 724 miliar," jelas Yogi. Dia juga bilang, selain dari pinjaman bank dan kas internal, perseroan juga mengkaji pendanaan dari penerbitan obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie