KONTAN.CO.ID - Jakarta Illustration & Creative Arts Fair atau JICAF kembali digelar dengan tema
Chaotic City, yang mengajak semua kalangan untuk merayakan keberagaman seni kreatif. Harapannya, acara ini bisa mendorong pendapatan ekonomi kreatif dan membuat anak muda semakin mencintai budaya Indonesia. JICAF 2024 berlangsung dari 19 September hingga 6 Oktober di The Space, Senayan City, yang akan menjadi pusat kreativitas yang hidup, dengan berbagai program seperti pameran karya seni,
art market, workshop interaktif, dan diskusi yang menggugah inspirasi.
Sunny Gho, Fair Director, menyatakan, pihaknya sangat bersemangat membawa kembali JICAF tahun ini dengan program yang lebih seru dan beragam. "Tujuan kami adalah merayakan para seniman visual, terutama ilustrator dan desainer mainan, dengan memberikan mereka platform untuk memamerkan dan menjual karya langsung kepada kolektor," kata Sunny, Kamis (19/9).
Baca Juga: Dunlop Dorong Budaya Berkendara yang Aman Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan, bilang, JICAF 2024 merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. JICAF menjadi platform penting bagi seniman muda untuk menggali inspirasi dari akar budaya Indonesia, menjembatani masa lalu dan masa depan dalam karya-karya seni yang inovatif. Mahendra yang juga dan menjabat Plt Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA) menyampaikan, IHA memiliki aset 18 museum cagar budaya dan bertujuan untuk melestarikan aset budaya serta meningkatkan pelayanan secara berkualitas. Dengan pendekatan yang modern, IHA bisa meningkatkan jumlah pengunjung sebut saja di Benteng Vredeburg yang target hingga 4 juta orang setahun, dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya ratusan ribu orang. "Dengan adanya 18 museum dan 34 candi, kami ingin memastikan warisan budaya dapat diakses oleh anak muda. Kami akan menginterpresentasikan ulang tempat-tempat tersebut dan menjual souvenir di toko-toko kami," ungkap Mahendra. Baca Juga:
Melestarikan dan Melindungi Budaya Indonesia di Ruang Digital "Kerjasama dengan JICAF ini merupakan terobosan untuk menarik minat anak muda, tidak hanya datang ke museum, tetapi juga mendapatkan souvenir karya seninman di JICAF," ujar dia. Wedha Abdul Rasyid, Bapak Pop Art Indonesia, mengungkapkan harapannya terhadap JICAF. Dengan JICAF, ada kebutuhan untuk ajang di mana perupa bisa berinteraksi langsung dengan publik. "JICAF memungkinkan saya mengetahui bagaimana karya saya diterima oleh audiens. Saya berharap ajang ini bisa menginspirasi generasi baru perupa ilustrasi," sebut Wedha. JICAF 2024 juga mengadakan proses Open Call yang berhasil menarik perhatian dengan lebih dari 540 submission dari 20 negara. Kurator JICAF Arie Dagienkz menyatakan, JICAF 2024 memberikan ruang istimewa bagi seniman lokal maupun internasional untuk menampilkan karya mereka. Baca Juga:
Konten Budaya Indonesia dari Kreator TikTok Ini Seru lo "Kami berharap, acara ini mendorong apresiasi terhadap seni kreatif di Jakarta dan di kancah global, " kata Arie. Dukungan dari BCA sebagai Official Bank Partner menambah nilai acara ini, dengan berbagai promo untuk pengunjung. Norisa Saifuddin, Senior Vice President BCA, menyampaikan, kegiatan ini adalah perayaan kreativitas dan tempat berkumpulnya semua kalangan, mulai dari seniman hingga individu yang ingin mengenal seni visual lebih dekat.
Dengan kehadiran talenta lokal dan internasional yang luar biasa, JICAF 2024 bisa menjadi ruang bagi seniman, kolektor, dan publik dari berbagai latar belakang untuk bertemu, berbagi, dan terinspirasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha