Dorong Pembangunan Berkelanjutan, PNM Perbanyak Kolaborasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai anggota holding ultra mikroterus mendorong penyaluran pembiayaan dan berupaya melakukan pendampingan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Mengengah (UMKM).

Setahun setelah terbentuk pada pertengahan September 2021, Holding Ultra Mikro (UMi) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terbukti berhasil mempercepat inklusi keuangan.

Pencapaian Holding UMi tersebut tercermin dari  jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah hingga akhir Agustus 2022 dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 183,9 triliun.


Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum.

Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121.

Baca Juga: PNM Kembali Gelar Pelatihan Literasi Keuangan dan Pembuatan NIB

Selain itu, PNM aktif melakukan kerjasama dengan kampus-kampus untuk membantu para nasabah PNM dapat meningkatkan pengetahuan dan juga sekaligus memberikan edukasi pada para mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi dan menciptakan lulusan sesuai kebutuhan kerja.

Terbaru, PNM bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk mendukung program Kampus Merdeka Indonesia.

Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, mengatakan tujuan dari kerjasama itu  adalah memberi inovasi dan adaptasi di era masyarakat baru.

“PNM berkolaborasi dengan Universitas Jenderal Soedirman guna mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk menyiapkan sosok anak muda yang kelak akan menjadi seorang pemimpin dan meningkatkan kompetensi untuk menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan kerja,” kata Sunar Basuki dalam keterangannya, Senin (27/9).

Dalam kegiatan itu, ia menyampaikan akan pentingnya pembangunan berkelanjutan mengenai di sektor pembangunan manusia dan teknologi, ekonomi, pemerataan pembangunan ketahanan nasional, dan tata kelola kepemerintahan.

Dalam mendukung pembangunan berkelanjutan itu, ada tiga modal utama PMN yaitu modal finansial, intelektual dan sosial.

Sunar bilang, modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman.

Baca Juga: Dukung Pengembangan UMKM di Indonesia, PNM Raih Penghargaan

Sedangkan modal sosial diberikan dengan membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.

Adapun modal intelektual diberikan PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), memberikan pelatihan yang bersifat pendampingan antar PNM dengan nasabah yang tujuannya mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman.

Ia bilang kerjasama itu dilakukan terkait pentingnya strategi dan optimalisasi budidaya serta pemasaran produk yang berasal dari lebah klanceng, sehingga memiliki kemasan atau label dan branding produk usaha yang bagus sehingga dapat meningkatkan peluang usaha seperti memperluas pemasaran, dan menambah pelanggan agar nasabah naik kelas dan bisa mensejahterahkan keluarga.

Sedangkan Dwi Nugroho Wibowo, Dekan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, mengatakan pelatihan tersebut bertujuan positif bagi UMKM Indonesia salah satunya yaitu memajukan usahanya melalui program pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM.

Seperti diketahui,  PNM saat ini memiliki 3.504 kantor layanan PNM Mekaar dan 639 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari