JAKARTA. PT Bahana Artha Ventura (Bahana Ventura) mengincar pembiayaan Rp 1,2 triliun di tahun ini. Untuk merealisasikannya, Bahana Ventura akan memperluas nasabah yang akan dibiayai dengan membidik segmen e-commerce. Andi Buchari, Direktur Utama Bahana Ventura mengatakan, selama ini perusahaan membiayai nasabah konvensional seperti industri kerajinan dan belum menyentuh segmen e-commerce atau perusahaan teknologi (fintech). Tahun ini, Bahana Ventura rencananya akan menggarap nasabah yang bergerak di fintech di industri jasa, agribisnis, kuliner hingga trading. "Tidak sekedar membiayai tapi kami akan bantu dalam management. Misalnya dengan menempatkan komisaris atau sistem management kami juga akan bantu tangani," terang Andi. Bahana Ventura targetkan pembiayaan tahun ini naik sebesar Rp 1,2 triliun dari Rp 1 triliun pada tahun 2014. Menghadapi persaingan dengan modal ventura asing dan bank. Andi optimis tidak akan tergerus. Sebab, pasar usaha kecil menengah (UMKM) yang bisa menjadi nasabahnya masih tergolong luas. Ia menyebut, saat ini dari 58 juta UMKM sebanyak 70% belum bankable. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dorong pembiayaan Bahana Ventura incar e-commerce
JAKARTA. PT Bahana Artha Ventura (Bahana Ventura) mengincar pembiayaan Rp 1,2 triliun di tahun ini. Untuk merealisasikannya, Bahana Ventura akan memperluas nasabah yang akan dibiayai dengan membidik segmen e-commerce. Andi Buchari, Direktur Utama Bahana Ventura mengatakan, selama ini perusahaan membiayai nasabah konvensional seperti industri kerajinan dan belum menyentuh segmen e-commerce atau perusahaan teknologi (fintech). Tahun ini, Bahana Ventura rencananya akan menggarap nasabah yang bergerak di fintech di industri jasa, agribisnis, kuliner hingga trading. "Tidak sekedar membiayai tapi kami akan bantu dalam management. Misalnya dengan menempatkan komisaris atau sistem management kami juga akan bantu tangani," terang Andi. Bahana Ventura targetkan pembiayaan tahun ini naik sebesar Rp 1,2 triliun dari Rp 1 triliun pada tahun 2014. Menghadapi persaingan dengan modal ventura asing dan bank. Andi optimis tidak akan tergerus. Sebab, pasar usaha kecil menengah (UMKM) yang bisa menjadi nasabahnya masih tergolong luas. Ia menyebut, saat ini dari 58 juta UMKM sebanyak 70% belum bankable. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News