Dorong pembiayaan, Bukopin Syariah gandeng BPJS Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin (BSB) teken kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam program Supply Chain Financing (SCF) yang bisa dimanfaatkan fasilitas kesehatan (faskes) untuk pembiayaan pelayanan kesehatan.

Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin Saidi Mulia Lubis menuturkan, nantinya seluruh nasabah Rumah Sakit Bukopin Syariah yang telah menjadi mitra BPJS dimungkinkan untuk mendapatkan pembiayaan modal kerja melalui BSB.

“Nasabah Rumah Sakit atau di bidang kesehatan kami, ada sekitar 35, penyaluran pembiayaan ke sektor ini kira-kira sekitar Rp 450 miliar-Rp 500 miliar,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat BSB, Jakarta, Kamis (20/9).


Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Saidi Mulia Lubis, Direktur Utama BSB dengan Kemal Imam Santoso, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan yang didampingi oleh Fadlul Imansyah, Deputi Direktur Bidang Treasury dan Investasi BPJS Kesehatan, serta Eddy Cahyono, Direktur Bisnis BSB.

“Kerjasama Supply Chain Financing ini merupakan kerjasama mengenai konfirmasi atas data pembiayaan pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” tambahnya.

Program SCF bagi mitra faskes BPJS Kesehatan merupakan program pembiayaan oleh bank yang khusus diberikan kepada faskes mitra BPJS Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan pembayaran klaim pelayanan kesehatan melalui pengambilalihan invoice sebelum jatuh tempo pembayaran. Dengan program SCF ini diharapkan dapat membantu Faskes atas masalah likuiditas rumah sakit.

Ke depan BSB akan melakukan pendekatan yang intens melalui program SCF dengan BPJS Kesehatan melalui kerjasama pembiayaan dengan RS Muhammadiyah yang belum bekerjasama dengan BSB.

Pasalnya, data dari Amal Usaha Muhammadiyah dibidang kesehatan terdapat 2119 (dua ribu seratus sembilan belas) rumah sakit, klinik muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia yang menjadi prospek peluang besar untuk BSB dalam menyalurkan pembiayaan.

“Target BSB untuk kerjasama dengan BPJS Kesehatan khususnya diberikan kepada eksisting rumah sakit yang sudah dibiayai, selain itu rumah sakit tertentu dengan track record yang baik,” sambungnya.

Program SCF ini juga sejalan dengan segmentasi usaha BSB yang berfokus pada lima segmen diantaranya bidang kesehatan, pendidikan, perdagangan, suplier dan kontraktor serta developer.

Kerjasama antara BPJS Kesehatan dan BSB diharapkan dapat berlanjut seiring dengan upaya BPJS Kesehatan untuk mewujudkan jaminan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Saat ini BSB memiliki sebanyak 23 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia agar program SCF ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh kedua belah pihak baik BPJS Kesehatan dan BSB. Berbagai kemudahan layanan nasabah bertransaksi telah disediakan BSB dengan fasilitas mobile banking/ Mobile BSB secara realtime online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi