KONTAN.CO.ID - BALI. Bali sebagai kota pariwisata merupakan yang paling terkena dampak pandemi Covid-19. Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) terus berkomitmen untuk menggerakan perekonomian Bali yang dinilai punya peluang untuk pulih lebih cepat. Sejak awal masa pandemi Covid-19, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BTN telah secara aktif melakukan program restrukturisasi bagi debitur Himbara yang terdampak perlambatan ekonomi akibat pandemi. Program tersebut sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 11/2020 yang diubah menjadi POJK Nomor 48/2020 tentang restrukturisasi dan kredit modal kerja baru bagi nasabah yang terdampak pandemi Covid-19. Hasilnya, sampai dengan akhir Maret 2021 total restrukturisasi kredit Himbara di Provinsi Bali telah mencapai Rp 21,35 triliun.
Himbara juga berkomitmen mendorong perekonomian di Provinsi Bali, salah satunya lewat penyaluran kredit dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah pusat.
Baca Juga: Daftar peringkat bank aset terbesar di Indonesia berubah, Mandiri nomor 1, OCBC ke-7 Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, BI telah dan akan terus secara aktif mendorong perbankan untuk turut serta berpartisipasi dalam mendorong kembali kegiatan perekonomian, yaitu melalui tingkat penyaluran kredit yang baik dan tetap prudent kepada sektor-sektor ekonomi produktif. Terlebih, selama kuartal I-2021, kredit sektor akomodasi makan minum (akmamin) masih bertumbuh positif 0,58% (yoy). Meskipun di satu sisi, kredit sektor perdagangan dan konstruksi masih tumbuh minus 2,78% yoy dan 5,79% yoy pada kuartal I-2021. Pertumbuhan tersebut, menurut Trisno masih tergolong membaik dibandingkan realisasi sebelumnya dan merupakan sinyal perbaikan ekonomi. "Kegigihan pelaku pariwisata untuk terus menjaga citra Bali, sebagai pusat pariwisata Indonesia harus kita dukung dengan perhatian penuh, kemudahan dan jika perlu dukungan finansial melalui program PEN, pinjaman daerah dan dukungan lainnya," kata Trisno dalam media gathering, Jumat (28/5). Adapun, total realisasi program PEN di Provinsi Bali secara outstanding perbankan termasuk Himbara telah mencapai Rp 9,9 triliun hingga Maret 2021. Dari jumlah tersebut, mayoritas kredit mengalir ke sektor UMKM khususnya bagi debitur yang usahanya terhambat pandemi Covid-19. Kredit ke sektor UMKM tersebut utamanya digunakan untuk modal kerja dan tambahan investasi untuk menopang pertumbuhan ekonomi Bali yang sempat mengalami kontraksi selama masa pandemi Covid-19. Lewat beberapa langkah strategis dan sederet stimulus yang disiapkan pemerintah, Himbara berharap penyerapan kredit di Bali bisa ikut bergerak sehingga membentuk multiplier effect terhadap sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Berdasarkan data BI, kredit perbankan di Bali masih terkontranksi sebesar 0,59% secara tahunan atau year on year (yoy). Namun, prospek pertumbuhan masih terbuka. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) kredit perbankan di Bali yang masih berada di level aman, yakni 3,78% per akhir Maret 2021 lalu. Sementara itu, Himbara mencatat total outstanding kredit di Provinsi Bali telah mencapai Rp 74,78 triliun hingga Maret 2021. Realisasi tersebut tercatat telah mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan periode bulan-bulan sebelumnya.
Ke depan, Himbara optimistis permintaan kredit di Provinsi Bali akan terus meningkat, sejalan dengan beberapa inisiatif yang digagas pemerintah, termasuk stimulus dari regulator untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Bali. Adapun restrukturisasi kredit yang dilakukan Himbara hingga Maret 2021 terdiri dari Bank BRI senilai Rp 15,03 triliun kepada 179,8 ribu debitur khususnya nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Mandiri sebesar Rp 2,04 triliun kepada 11.837 debitur. Sementara Bank BNI tercatat telah mengakomodir restrukturisasi sebesar Rp 3 triliun kepada 2.361 debitur. Tidak ketinggalan, Bank BTN juga memberikan restrukturisasi sebesar Rp 1,28 triliun kepada 4.782 debitur, yang mayoritas merupakan kredit di sektor properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat