JAKARTA. Ditengah pembangunan infrastruktur saat ini yang sangat massif, membuat kebutuhan para pekerja di bidang ini menjadi sangat tinggi. Namun sayangnya, saat ini jumlah insinyur dan pekerja di bidang konstruksi di Indonesia masih terbilang minim. Berdasarkan data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Indonesia masih kekurangan 120.000 orang Insinyur hingga tahun 2019 untuk dapat memenuhi kebutuhan Insinyur di dalam pembangunan infrastruktur. Direktur Jenderal Bina Konstuksi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan insuyur tersebut saat ini pihaknya pada Kamis (27/7) kemarin melakukan kerjasama Pelaksanaan Praktik Keinsinyuran pada Program Profesi Insinyur Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti).
Dorong pengembangan Insinyur, PUPR gandeng Ristek
JAKARTA. Ditengah pembangunan infrastruktur saat ini yang sangat massif, membuat kebutuhan para pekerja di bidang ini menjadi sangat tinggi. Namun sayangnya, saat ini jumlah insinyur dan pekerja di bidang konstruksi di Indonesia masih terbilang minim. Berdasarkan data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Indonesia masih kekurangan 120.000 orang Insinyur hingga tahun 2019 untuk dapat memenuhi kebutuhan Insinyur di dalam pembangunan infrastruktur. Direktur Jenderal Bina Konstuksi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan insuyur tersebut saat ini pihaknya pada Kamis (27/7) kemarin melakukan kerjasama Pelaksanaan Praktik Keinsinyuran pada Program Profesi Insinyur Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti).