KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung mencari strategi untuk mengembalikan kinerja setelah penjualan lesu di tahun lalu. PT Bungasari Flour Mills Indonesia misalnya, tahun ini memprioritaskan penjualan produk-produk tepung bernilai tinggi atau premium bisa tumbuh sebesar 10%. “Kami mendorong peningkatan penjualan premium. Tetapi kalau secara pendapatan tidak bertambah karena ada kenaikan bahan baku cukup tinggi tahun ini, sehingga ongkos produksi juga akan naik,” kata Budianto Wijaya, Direktur Sales & Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/3). Budi menuturkan, sejak 2017, perusahaan sudah tidak meraih pertumbuhan penjualan secara signifikan. Hal ini membuat Bungasari tidak lagi mengincar pertumbuhan secara volume tetapi memprioritaskan pertumbuhan produk-produk premium, seperti Golden Crown, Golden Eagle, Hikari Biru dan Bola Salju.
Dorong penjualan, Bungasari fokus pada produk tepung premium
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung mencari strategi untuk mengembalikan kinerja setelah penjualan lesu di tahun lalu. PT Bungasari Flour Mills Indonesia misalnya, tahun ini memprioritaskan penjualan produk-produk tepung bernilai tinggi atau premium bisa tumbuh sebesar 10%. “Kami mendorong peningkatan penjualan premium. Tetapi kalau secara pendapatan tidak bertambah karena ada kenaikan bahan baku cukup tinggi tahun ini, sehingga ongkos produksi juga akan naik,” kata Budianto Wijaya, Direktur Sales & Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/3). Budi menuturkan, sejak 2017, perusahaan sudah tidak meraih pertumbuhan penjualan secara signifikan. Hal ini membuat Bungasari tidak lagi mengincar pertumbuhan secara volume tetapi memprioritaskan pertumbuhan produk-produk premium, seperti Golden Crown, Golden Eagle, Hikari Biru dan Bola Salju.