Dorong penyaluran kredit saat pandemi, perbankan gandeng fintech



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko penyaluran kredit yang tinggi akibat pandemi disiasati perbankan dengan melakukan pembiayaan bersama (chanelling) dengan perusahaan teknologi finansial alias fintech. Maklum, via skema chanelling, bank tak perlu memikul mitigasi risiko sendirian, pun proses penyaluran kredit bakal bisa lebih cepat.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya menggandeng beberapa fintech untuk menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM selama pandemi. Tak cuma itu, Bank Mandiri juga melibatkan perusahaan fintech untuk mengoptimalkan penyaluran dana PEN.

“Selain menyalurkan melalui skema konvensional, kerjasama chanelling dengan fintech menjadi salah satu sarana kami untuk menjangkau UMKM yang terdampak COVID 19. Saat ini Bank Mandiri telah bekerja sama dengan beberapa fintech seperti Investree, Koinworks, Akseleran, Amartha,dan Crowde,” kata Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Aquarius Rudianto kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).


skema chanelling diakui Aqurius memang bisa membantu ekspansi, lantaran fintech punya infrastruktur digital sehingga makin memudahkan penyaluran kredit, terlebih saat masa pandemi seperti ini. 

Baca Juga: Bank Mandiri salurkan dana PEN lewat platform Investree

Tak tanggung-tanggung, perseroan menargetkan bisa menyalurkan kredit dari dana PEN dengan skema chanelling ini hingga Rp 400 miliar sampai akhir tahun. 

Hal serupa juga dilakukan oleh PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dengan menggandeng PT Simplefi Teknologi Indonesia dengan platform AwanTunai untuk menyalurkan pembiayaan rantai pasok (supply chain) kepada pelaku UMKM. ini merupakan tindak lanjut dari penandantanganan kerjasama kedua pihak pada Februari lalu. 

Perseroan bilang kerjasama ini memang jadi salah satu alternatif penyaluran kredit saat pandemi, sekaligus sebagai strategi jangka panjang untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat.

Melihat kontribusi yang besar dan krusial dari UMKM terhadap perekonomian, dibutuhkan dukungan yang besar untuk membantu para pelaku UMKM untuk bertahan menghadapi pandemi. sekaligus bagian jangka panjang berkolaborasi dengan fintech untuk penetrasi layanan finansial,” kata Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit kepada Kontan.co.id.

Kerjasama pembiayaan dengan fintech memang terus dikembangkan oleh perseroan, terlebih setelah PT OCBC NISP Ventura resmi, perusahaan modal ventura yang merupakan entitas perseroan beroperasi pada Januari 2020 lalu. 

Ka Jit bilang selain bersama Awan Tunai, ada beberapa fintech lain yang kini dibidik untuk menggelar kerja sama. Sayang, Ka Jit belum mau membeberkan fintech mana saja yang akan diajak kerjasama, sekaligus soal dana yang disiapkan perseroan.

Tak cuma bank bank-bank besar, bank kecil menengah seperti PT Bank Sahabat Sampoerna juga ikut mengandalkan fintech untuk mendukung bisnisnya. Perseroan telah bekerjasama dengan fintech untuk menyediakan fasilitas virtual accounts dan transfer online, hingga memberikan pendanaan.

Baca Juga: BRI Sinergikan Tiga Ekosistem untuk Akselerasi Digitalisasi UMKM

“Sepanjang semester I-2020, Bank Sampoerna memfasilitasi berbagai  transaksi, termasuk untuk perusahaan fintech, dengan total volume mendekati Rp 100 triliun, meningkat 8% dibandingkan yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu,” kata Direktur Keuangan Bank Sampoerna Hengky Suryaputra belum lama ini. 

Selanjutnya: Kredit UMKM masih lesu, perbankan putar otak genjot pertumbuhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi