Dorong perdagangan dan investasi, Indonesia-Argentina bentuk working group



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Argentina telah  membentuk Working Group on Trade and Investment (WGTI). Adanya WGTI ini bertujuan untuk melakukan komunikasi, promosi dan menjadi tempat untuk membahas berbagai isu perdagangan yang ada di kedua negara.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, adanya pembentukan WGTI ini merupakan hasil tindak lanjut dari kunjungan Menteri Perdagangan ke Argentina Mei lalu. Dia berharap, adanya WGTI ini diharapkan dapat membuat perdagangan dan investasi Indonesia dan Argentina semakin baik.

"Kendala kita, kultur bisnis kita kita berbeda dengan Argentina, banyak komoditas yang berpotensi diekspor. Karenanya dengan ada working group ini, perdagangan dan investasi diharapkan akan lebih intens bila kita bicara secara bilateral," ujar Karyanto, Rabu (26/6).


Karyanto pun mengatakan, lewat WGTI ini, Indonesia dan Argentina dapat mengidentifikasi komoditas apa saja yang berpotensi untuk diekspor oleh masing-masing negara. Tetapi menurut Karyanto, Indonesia berpotensi untuk mengekspor mobil serta suku cadang kendaraan ke Argentina.

Duta besar Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bocalandro pun mengatakan adanya WGTI ini menjadi sarana bagi kedua negara untuk melihat potensi-potensi ekspor. Adanya WGTI dianggap menjadi sarana untuk saling berkomunikasi dan mempelajari perdangan keduanya.

"Working group ini bertujuan untuk bersama-sama mendiskusikan semua elemen yang mungkin ada dalam hubungan dagang khususnya  mengatasi beragam masalah, kesulitan, pertanyaan serta berbagi pengetahuan juga untuk meningkatkan apapun yang dibutuhkan untuk menjaga perdagangan bilateral," tutur Ricardo.

Meski sudah membentuk WGTI, Ricardo menyebut Argentina belum bisa melakukan perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Indonesia saat ini. Menurutnya, sebagai anggota Mercosur, Argentina harus mendiskusikan FTA bersama-sama.

"Kami tidak bisa mendiskusikannya secara sepihak, tetapi tentu saja Mercosur tertarik secara bilateral dan ingin melakukan dialog dengan Indonesia untuk melihat apakah kita bisa berlanjut ke FTA," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .