Dorong pertumbuhan ekonomi, Banten melakukan peluncuran pilot project SIAP QRIS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banten melakukan peluncuran pilot project Sehat, Inovatif, Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Mall of Serang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa digitalisasi pembayaran telah menjangkau berbagai sektor yang meliputi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) seperti  bantuan sosial, pajak, retribusi, ritel dan  transportasi. Secara nasional target QRIS telah tercapai di tahun 2021 ini.

Dia bilang, dari 810 ribu dan saat ini  telah tercapai 841 ribu pada awal November ini. "Begitu juga untuk Provinsi Banten, telah melampaui target," kata Erwin dalam keterangan resmi, Jumat (19/11).


Erwin juga mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten Triwulan III ini mencapai 4,62% lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional dan tertinggi di Pulau Jawa. "Hal ini semakin menguatkan optimisme peningkatan ekonomi di Provinsi Banten," kata dia.

Baca Juga: Kementan dorong insan pertanian manfaatkan perkembangan teknologi informasi

Karenanya, ia menyebutkan pihaknya menyambut baik kolaborasi antara Kementerian Perdagangan bersama dengan BI yang difokuskan kepada pasar dan pusat perbelanjaan se-Indonesia.

Adapun program SIAP QRIS diinisiasi oleh Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Perdagangan. Tujuannya adalah dalam rangka mendorong konsumsi masyarakat melalui peningkatan kepercayaan diri masyarakat dalam berbelanja secara online atau offline dengan memanfaatkan QRIS sebagai kanal nirsentuh.

Wali Kota Serang, H.Syafruddin menyampaikan  pertumbuhan ekonomi Kota Serang sudah cukup baik beberapa waktu terakhir. Beberapa pusat perbelanjaan sudah kembali melakukan kegiatan sehingga diharapkan dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

Dia juga mengapresiasi BI yang telah bekerjasama dengan baik untuk mendorong inovasi digitalisasi sehingga mampu meningkatkan layanan masyarakat di era digital. "Masyarakat semakin melek digital dan semakin cakap berinovasi di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, Nina Mora menyampaikan bahwa sumber perekonomian nasional dari konsumsi rumah tangga  berkontribusi 53,09% terhadap perekonomian. Oleh karena itu pemerintah tetap menjaga ritel di tengah pandemi.

Baca Juga: Potensi wisata arkeologi Maros, mulai lukisan hingga DNA manusia tertua dunia

Dia melihat SIAP QRIS menjawab tantangan digitalisasi di tengah era digital. "Dengan SIAP QRIS memutus mata rantai penyebaran yang dilakukan melalui uang tunai," kata Nina.

Kemendag menyampaikan bahwa SIAP QRIS di Kota Serang ini adalah ketiga di Indonesia setelah Manado dan Cimahi. Melalui SIAP QRIS diharapkan masyarakat lebih percaya diri untuk bertransaksi secara online dan offline.

Selanjutnya: Pemprov DKI Jakarta keluarkan insentif retribusi daerah tahun 2021, ini rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi