Dorong produksi, Super Energy mengincar blok gas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk (SURE) berniat meningkatkan kapasitas produksi. Perusahaan yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berniat untuk mengakuisisi blok gas.

Direktur Utama SURE Agustus Sani Nugroho mengungkapkan, perusahaan energi ini tengah mengincar wilayah-wilayah yang punya potensi untuk memproduksi gas alam. Wilayah yang menjadi incaran tersebut termasuk wilayah milik Pertamina maupun produsen gas lainnya. "Kami perlu meningkatkan produksi tiga kali lipat," ujar Agus, Jumat (10/5).

Untuk saat ini, SURE memiliki kapasitas produksi sebesar 20 million standard cubic feet per day (mmscfd) gas, yang berasal dari tiga blok. Adapun wilayah kerja emiten ini berlokasi di Tuban dan Gresik, dengan tingkat utilisasi sebesar 40%. Bahan baku yang digunakan untuk produksi masih berasal dari Pertamina.


Cuma memang, realisasi atas rencana akuisisi wilayah blok gas baru tersebut sepertinya masih butuh waktu untuk bisa terealisasi. Sebab, rencana tersebut masih dalam tahap penjajakan.

Apalagi, SURE juga masih harus menghitung besaran untung rugi dari akuisisi yang bakal dilakukan. Emiten ini bukan hanya harus mempertimbangkan tingkat pasokan yang bisa mereka produksi. "Permintaannya di pasar ada atau tidak," imbuh Agus.

Manajemen SURE juga masih belum bersedia mengungkapkan berapa besar anggaran yang disiapkan untuk memuluskan rencana akuisisi tersebut. Yang terang, SURE tidak mengambil dana hasil initial public offering (IPO) untuk memuluskan rencana ekspansinya tersebut.

Seperti diketahui, SURE menjadi perusahaan ke-39 yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini. Perusahaan ini tercatat sebagai emiten dengan subsektor crude petroleum dan natural gas.

Dalam proses penawaran saham perdana yang digelar, SURE sukses melego 240 juta saham ke pasar. Emiten ini mematok harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 155 per saham. Dengan demikian, SURE sukses meraup dana segar Rp 37,2 miliar melalui perhelatan tersebut. Dana IPO perusahaan digunakan untuk pelunasan utang.

Pada hari pencatatan perdana sahamnya kemarin, saham SURE langsung terkena autorejection. Maklum saja, harga saham emiten ini langsung lompat sebesar 69,03% menjadi Rp 262 per saham.

Hingga akhir tahun nanti, SURE menargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp 300,66 miliar. Sementara untuk laba bersih perusahaan ini menargetkan menjaring Rp 2,35 miliar. Tahun depan, perusahaan ini mematok target pendapatan naik menjadi sebesar Rp 350,51 miliar, dengan laba bersih mencapai Rp 33,71 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi