Dorong Proyek Transisi Energi, Pertamina Sisihkan 14% Belanja Modal



KONTAN.CO.ID -  NUSA DUA. PT Pertamina berkomitmen mendorong sejumlah proyek dalam rangka mempercepat transisi energi dengan mengalokasikan 14% belanja modal untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Adapun, dana belanja modal ini setara dengan US$ 11 miliar untuk periode 2022 sampai 2026.

Senior Vice President (SVP) Research & Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, menjelaskan, alokasi belanja modal Pertamina ini melebihi besaran rata-rata capex yang dianggarkan perusahaan energi global.

Ia melanjutkan, upaya untuk meningkatkan volume Energi Baru Terbarukan (EBT) dan low carbon solutions dapat dilakukan dengan implementasi nature based solutions (NBS).

Baca Juga: Di Tengah Isu Kenaikan Pertalite, Pendaftar MyPertamina Sudah di Atas 800.000 Mobil

Menurutnya, meskipun Indonesia memiliki target bauran EBT sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050 mendatang, kebutuhan energi masih akan terus meningkat termasuk dari energi fosil. Permintaan energi diperkirakan naik 2% setiap tahunnya.

"Kita menaruh capex yang cukup untuk proyek EBT. Tentunya dengan menambah volume EBT saja tidak cukup, kita harus memitigasi energi dari bisnis hidrokarbon kita," ungkap Oki dalam Workshop The Implementation of CCS/CCUS to Advancing Energy Transition di Bali, Senin (29/8).

Oki mengungkapkan, Pertamina memiliki sejumlah proyek hijau dalam roadmap perusahaan. Sejumlah proyek tersebut meliputi panas bumi, hydrogen, EV battery & energy storage system (ESS), Bioenergy, CCUS dan pengembangan energy hydro.

"Tentunya semua ini diharapkan berkontribusi untuk pengurangan emisi karbon," jelas Oki.

Baca Juga: Jika Tak Dapat Subsidi Pemerintah, Berapa Harga Pertalite?

Oki melanjutkan, salah satu program yakni implementasi Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) memiliki peranan penting.

Adapun, saat ini Pertamina berfokus melaksanakan studi enam proyek CCS/CCUS. Proyek-proyek ini meliputi studi CCS/CCUS HubsCentral Sumatera, CCS for Coal to DME Plant di Tanjung Enim, CCS/CCUS Hubs Kutai dan Sunda-Asri Basin, CCUS/Enchanced Gas Recovery (EGR) Gundih, CCUS CO2-Enchanced Oil Recovery (EOR) Sukowati dan CCS di Donggi-Matindok Blok (Sulawesi Tengah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli