Dorong rasio dana murah sebesar 46% tahun ini, simak strategi BTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah memilih untuk mendorong pertumbuhan dana murah alias current account and saving account (CASA). Upaya ini dilakukan untuk menjaga biaya dana alias cost of fund (cof) tetap terjaga rendah.

Cara ini tengah dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan pihaknya menargetkan rasio CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) BTN di tahun ini bisa menyentuh 46,05%.

Wajar kalau BTN fokus memupuk CASA di tahun ini. Sebabnya, pada kuartal I-2019 rasio dana murah BTN ada di posisi 44,74%. Rasio ini menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya 48,95%. Hal ini dikarenakan adanya penyusutan dari sisi dana tabungan BTN sebesar 1,8% secara year on year (yoy) di kuartal I-2019 menjadi Rp 43,27 triliun.


Sementara giro baru tumbuh tipis 4,22% yoy dari Rp 51,14 triliun menjadi Rp 53,3 triliun. Sebaliknya, deposito atau dana mahal BTN malah tumbuh melesat 20,13% yoy menjadi Rp 119,26 triliun pada akhir Maret 2019. Peningkatan deposito tersebut memang sengaja dilakukan BTN guna memenuhi rasio likuiditas yang ditetapkan oleh regulator.

Akibatnya, CoF bank bersandi bursa BBTN ini pun ikut terkerek naik lebih dari 1% menjadi 6,07% pada kuartal I-2019. "Penurunan CASA per Maret 2019 yang cukup tinggi dikarenakan adanya peningkatan deposito yang cukup tinggi dibanding dana murah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).

Secara terpisah, Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan CASA. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan average balance segmen mass lewat optimalisasi captive market nasabah kredit pemilikan rumah (KPR). 

"Kami juga akan rekomposisi DPK konsumer dengan meningkatkan akuisisi nasabah baru di segmen emerging affluent dan affluent melalui proporsi fitur digital banking," terangnya.

Di samping itu, bank plat merah ini juga berniat meningkatkan pendanaan komersial berbasis CASA melalui pemetaan value chain nasabah dan pendanaan lembaga berbasis kerjasama KPR.

Sebagai tambahan informasi, per kuartal I 2019 total DPK BTN tercatat mencapai Rp 215,83 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 194,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi