KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia terus mendorong penyaluran kredit di segmen Environmental, Social, and Governance (ESG) pada korporasi yang ada dalam negeri. Pasalnya, Citi Group secara global berkomitmen untuk menyalurkan kredit ke segmen ESG sebesar US$ 1 triliun sampai tahun 2030. Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia, Anthonius Sehonamin menyampaikan pihaknya akan berupaya untuk ikut berkontribusi mencapai target tersebut secara global, dengan sisi pilar untuk memberikan pendanaan dari sisi low carbon transaction yang berkaitan dengan bisnis bisnis yang mengedepankan solusi pengurangan dampak perubahan iklim. "Itu kami akan coba dukung di sini termasuk membahas circular economuy, green technology, energy efficiency banyak sekali track-track yang berbau green itu kita dukung di sini," kata Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia," kata Anthon kepada Kontan saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/9).
- Pemberiaan fasilitas pembiayaan bersama untuk Bank BTN senilai US$ 100 juta yang diperuntukkan untuk pembangunan hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah;
- Pendanaan senilai Rp150 miliar ke PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM) untuk dukung pengusaha mikro di Indonesia;
- Citi bertindak sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Energy Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$ 400 juta dengan tenor 5 tahun;
- Citi memberikan fasilitas pembiayaan sosial kepada Home Credit Senilai Rp 275 miliar
- Citi meluncurkan Solusi Keuangan yang Berkelanjutan di Indonesia Melalui Program Rantai Pasok Berkelanjutan atau Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) di Indonesia
- Citi ditunjuk sebagai salah satu Koordinator Global untuk penawaran umum perdana (IPO) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), atau yang juga dikenal sebagai Harita Nickel.