Dorong Sport Tourism, Kemenparekraf Dukung Pengembangan Berbagai Sirkuit Balap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penuh pengembangan wisata olahraga (sport tourism) di Indonesia. Hal ini seiring dengan adanya rencana pengembangan beberapa sirkuit balap baru di Tanah Air.

Saat ini, Indonesia memiliki Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menggelar ajang MotoGP serta World SuperBike (WSBK). Kemudian, Indonesia juga menghelat Formula E yang sirkuitnya tengah dibangun di Jakarta Utara.

Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Bintan Cakrawala Resort dan Gallant Venture Pte Ltd asal Singapura turut bekerja sama untuk pembangunan Bintan International Circuit (BIC) yang kelak digunakan untuk ajang Formula 1.

Selain itu, IMI bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan akan merestorasi Sirkuit Internasional Sentul menjadi West Java Sentul International Circuit great 2.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Telan Rp 2,5 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya

IMI juga akan mengembangkan Kawasan Pusat Olahraga Sumatera Selatan Jakabaring di Palembang menjadi Street Sirkuit Internasional Jakabaring.

Lebih lanjut, IMI menjajaki kerja sama dengan Agung Sedayu Group untuk membangun PIK-2 International Circuit great 1 di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ada pula rencana  pengembangan Sirkuit Bali Pecatu Go-kart Internasional di kawasan Bali Pecatu Jimbaran, Bali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menyampaikan, pemerintah sangat mendukung penyelenggaraan acara olahraga internasional karena dapat menaikkan branding dan value Indonesia dalam skala global.

“Mungkin efek kunjungan wisata akan terasa beberapa tahun lagi. Tapi, branding Indonesia akan langsung naik ketika ada ajang balap internasional dan ini berdampak secara jangka panjang,” terang dia, Minggu (20/3).

Pemerintah memang sangat mendorong potensi pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. Dalam hal ini, Indonesia tak hanya mengandalkan pariwisata alam semata, melainkan juga pariwisata buatan dalam bentuk event.

Rizki menyebut, Indonesia bisa berkaca pada Singapura yang perekonomiannya sangat terbantu oleh berbagai event internasional yang mampu mendongkrak sektor pariwisata. Contohnya, ajang balap Formula 1 yang cukup ikonik lantaran menggunakan sirkuit jalan raya di Singapura.

Dengan berbekal wilayah yang luas, optimalisasi sektor pariwisata dalam balutan event internasional sangat mungkin dilakukan di Indonesia.

Rizki menambahkan, adanya rencana pembangunan sejumlah sirkuit balap di Indonesia merupakan langkah yang baik, terlepas dari apapun jenis olahraga balap yang dipertandingkan.

Dukungan pihak swasta juga sangat dibutuhkan dalam pembangunan sirkuit-sirkuit tersebut, khususnya sebagai investor.

Baca Juga: Apresiasi Gelaran MotoGP, Jokowi: Ini Event Jangka Panjang, Tahun Depan Kita Perbaiki

“Dampak pengembangan sirkuit akan sangat besar, karena nantinya akan diikuti oleh berbagai pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar kawasan tersebut,” ungkap dia.

Ia pun berharap, inisiator dan pengelola proyek sirkuit di berbagai wilayah Indonesia tak hanya sekadar membangun, melainkan juga bertanggung jawab dalam mengelola dan memelihara sirkuit tersebut dengan baik.

Pihak pengelola harus memahami dengan baik event-event apa saja yang cocok diselenggarakan di sirkuit tersebut secara berkelanjutan, sehingga berdampak positif bagi sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto