KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) semakin efisien dalam mengelola operasionalnya. Itu tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan yang terus mengalami penurunan. Per Maret 2022, BRI mencatatkan rasio BOPO di level 64,26%, turun dari posisi 76,83% yang dicatat di periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama yang mendorong penurunan BOPO adalah keberhasilan perseroan dalam menurunkan biaya dana yang terlihat dari menyusutnya beban bunga BRI (secara bank only) pada akhir Maret 2022 sebesar 16,92% yoy.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, pencapaian tersebut tak lepas dari strategi BRI yang terus berupaya untuk meningkatkan porsi dana murah (CASA) dengan cara memperbaiki struktur pendanaan. "Kami mendorong CASA melalui platform simpanan berbasis digital dan pengembangan micropayment system," katanya pada Kontan.co.id, Kamis (30/6). Baca Juga: Naik Dua Digit, Simpanan Masyarakat di Bank Terus Meningkat Sampai akhir tahun, BRI menargetkan BOPO ada di kisaran 60%-70%. Untuk menjaga itu, perseroan akan terus mendorong efisiensi biaya dana dengan fokus pada peningkatan dana murah.