Dorong UMKM untuk Mengekspor Produknya, LPEI Dirikan Rumah Ekspor Solo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus menjalankan mandatnya dalam peningkatan ekspor nasional Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Baik dari aspek finansial maupun non finansial seperti penciptaan eksportir baru khususnya di Wilayah Solo dan sekitarnya. 

Dalam mendukung UMKM untuk menjadi eksportir, LPEI atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengadakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk meresmikan Rumah Ekspor Solo (RES).

Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Muhamad Purwantoro (Kepala Kanwil DJBC Jateng dan DIY) mewakili DJBC, Ninik Martini (Kepala Kanwil II LPEI) mewakili LPEI, dan Slamet Sutantyo (Kepala Kanwil DJP Jateng II) mewakili DJP. Sedangkan acara peresmian RES, secara simbolis dilakukan oleh Teguh Prakosa, Wakil Walikota Solo.


Pembentukan Rumah Ekspor Solo ini berangkat dari perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara serta pembiayaan, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 lalu.

Menghadapi tantangan beberapa permasalahan tersebut maka, DJBC, LPEI dan DJP berinisiatif untuk bersinergi serta berkolaborasi dalam memberikan dukungan penuh kepada UMKM di wilayah Surakarta dan sekitarnya dalam upaya mengembangkan usaha, khususnya pada pemasaran hingga ke pasar luar negeri. 

Baca Juga: LPEI dorong 2.706 pelaku UKM ekspor lewat program CPNE

Semangat sinergi dan kolaborasi positif tersebut kemudian dituangkan ke dalam PKS sebagai pedoman dalam operasional program RES.

Plt. Direktur Eksekutif LPEI Suminto menyatakan lewat program RES, LPEI akan menyediakan informasi terkini tentang pasar ekspor, kebutuhan dunia dan pasar yang terbuka untuk komoditas unggulan yang berpotensi ekspor dari seluruh Indonesia. Apalagi, LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, akan menjalankan mandatnya dalam peningkatan ekspor nasional dan menciptakan eksportir baru seperti di Solo dan sekitarnya. 

"Momentum peresmian RES yang berdekatan dengan hari ibu akan semakin meningkatkan peran perempuan atau ibu dalam sektor UKM khususnya yang berorientasi ekspor," ujar Suminto dalam keterangannya, Kamis (23/12).

Ia berharap Rumah Ekspor Solo ini diharapkan para pelaku UMKM dapat terfasilitasi dalam pengembangan bisnis yang dijalani. Juga memperoleh kesempatan dan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman khususnya terkait dalam kegiatan ekspor serta mendapatkan pelbagai fasilitas yang sesuai kebutahan dalam usahanya.

Perkembangan kegiatan ekspor dan impor dunia yang pesat ini diharapkan dapat semakin membuka peluang perdagangan yang lebar dan membuka jalan terhadap ekspor berbagai komoditas dari Indonesia ke seluruh dunia.

Slamet Sutantyo, Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah II menyatakan akan mendukung penuh terbentuknya Rumah Ekspor Solo. Menurutnya, DJP akan menyediakan layanan dan informasi seputar perpajakan di Rumah Ekspor Solo. 

Baca Juga: LPEI: Nilai ekspor mie instan Indonesia capai US$ 185,04 juta hingga September 2021

Selain itu, DJP juga akan mengkolaborasikan beberapa program unggulannya untuk pemberdayaan UMKM yaitu Business Development Services (BDS) serta berbagai pelatihan seputar perpajakan yang dapat mendukung berkembangnya UMKM, khususnya dalam hal ini yang berorientasi ekspor.

"DJP akan menyediakan berbagai insentif pajak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh para UMKM, terutama mengingat di masa pandemi Covid-19 saat ini," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi