KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian gencar mendorong pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven) saat ini. Upaya tersebut merupakan salah satu wujud pelaksanaan revolusi mental, sebagai gerakan nasional untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam menghadapi era Industri 4.0. “Pembangunan industri nasional tentu memerlukan ketersediaan SDM yang kompeten guna memacu produktitivas dan daya saing. Apalagi, tenaga kerja industri yang dibutuhkan sekarang semakin spesifik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cilegon, Banten, Senin (5/3). Menperin menyampaikannya pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi yang Link and Match antara Industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bersama PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.
Dorong vokasi sebagai implementasi revolusi mental
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian gencar mendorong pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven) saat ini. Upaya tersebut merupakan salah satu wujud pelaksanaan revolusi mental, sebagai gerakan nasional untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam menghadapi era Industri 4.0. “Pembangunan industri nasional tentu memerlukan ketersediaan SDM yang kompeten guna memacu produktitivas dan daya saing. Apalagi, tenaga kerja industri yang dibutuhkan sekarang semakin spesifik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cilegon, Banten, Senin (5/3). Menperin menyampaikannya pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi yang Link and Match antara Industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bersama PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.