MOMSMONEY.ID - Berlibur di destinasi wisata yang dikelola dengan baik dan tampak asri, adalah keinginan banyak orang. Untuk mewujudkan hal itu, Airbnb meluncurkan Airbnb Entrepreneurship Academy. Program yang meluncur 2017 ini, mereka perluas tahun ini. Airbnb memperluas jangkauan pelatihannya melalui kemitraan dengan lebih dari 30 organisasi, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dimulai pada 2023, program Airbnb Entrepreneurship Academy di Indonesia merupakan landasan kerjasama Airbnb dengan Kemenparekraf yang bertujuan mendorong sektor pariwisata Indonesia.
Caranya, melalui program pembelajaran berbasis pengalaman serta menjadi wadah interaksi bagi pemilik penginapan di desa-desa wisata yang telah terdaftar di Kemenparekraf. Melalui pelatihan, Airbnb dan Kemenparekraf akan membekali pemilik penginapan di desa-desa tersebut dengan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk keberhasilan usaha penginapan mereka, sekaligus mempromosikan pariwisata di desa-desa tersebut. Melalui kerjasama ini, pelatihan akan menyasar para pemilik penginapan di Bali, Lombok, dan Magelang. Baca Juga:
Ini Strategi Kemenparekraf Dorong Pariwisata di Bali Berkualitas dan Berkelanjutan "Seiring dengan langkah kami ke depan, Kemenparekraf memegang teguh komitmen kami untuk mendukung inisiatif yang dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam industri pariwisata," Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5). "Dengan fokus, mendorong pertumbuhan dengan dukungan dari Airbnb Entrepreneurship Academy," ujarnya. Melalui program ini, Airbnb dan Kemenparekraf telah memberikan pelatihan kepada 197 pemilik penginapan dari 36 desa wisata melalui lokakarya dan webinar interaktif yang diadakan selama 2023-2024. Lokakarya tersebut diadakan di Bali (Agustus 2023), Magelang (Januari 2024), dan Lombok (Februari 2024). Wira, peserta akademi dari Bali, Indonesia menyebutkan, bergabung dengan Airbnb Entrepreneurship Academy telah menjadi perjalanan yang transformatif baginya, baik secara pribadi maupun profesional. Program ini tidak hanya membekali Wira dengan keterampilan untuk unggul di industri perhotelan tetapi juga menciptakan peluang kerja di komunitas lokal. "Hal yang benar-benar membedakan pelatihan ini adalah komitmennya untuk membina hubungan yang tulus dan pertumbuhan komunitas," sebutnya. "Airbnb bukan hanya sekadar perusahaan travel biasa, melainkan sebuah wadah yang mengedepankan pengalaman orang-orang yang otentik dan saya bangga menjadi bagian dari perjalanan ini," imbuh dia. Baca Juga:
Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Menparekraf Akan Kembangkan Wisata Air Indonesia Kurikulum pelatihan fokus pada kewirausahaan, pembelajaran berbasis pengalaman, dan pemberdayaan komunitas. Peserta tidak harus menjadi tuan rumah Airbnb sebelumnya. Pelatihan ini membuka kesempatan kepada mereka yang memiliki semangat untuk meningkatkan keterampilan sebagai tuan rumah dan membangun interaksi dengan wisatawan. Peserta dapat mengikuti lokakarya satu hari dan webinar untuk mempertajam keterampilan menjadi tuan rumah, dan menjamin pengalaman yang tak terlupakan untuk tamu mereka.
Amanpreet Bajaj, General Manager Airbnb di Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan, melihat tren yang berkembang di mana wisatawan memiliki kemampuan untuk bepergian ke lebih banyak tempat. Airbnb memiliki peran penting dalam menghubungkan para tamu ke lebih dari 100.000 kota di lebih dari 200 negara dan wilayah. Dengan meningkatnya kembali perjalanan ini, semakin banyak orang memiliki kesempatan untuk merasakan manfaat ekonomi dari menyewakan rumah. "Melalui kerjasama dengan Kemenparekraf, kami berkomitmen untuk memperluas kesempatan ini ke lebih banyak komunitas di Indonesia dan memungkinkan penduduk setempat untuk mendapatkan keuntungan langsung dari pariwisata di tempat yang mereka sebut rumah," ungkap Amanpreet. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani