KONTAN.CO.ID - Pemerintah tengah melakukan reformasi zakat dan wakaf dengan cara memperbaiki manajemennya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, zakat dan wakaf ini harus produktif sehingga bisa memberikan manfaat yang besar untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan mengatakan, pihaknya telah mendorong kolaborasi lembaga-lembaga mobilisasi dana masyarakat termasuk yang berbasis agama seperti Muhammadiyah, Lazismu, Lazisnu dan Baznas untuk bersinergi dengan program pemerintah. Sinergi ini mencakup dua hal. “Pertama dengan menggunakan data yang sama. Pemerintah punya basis data terpadu yang isinya 40% keluarga miskin dan rentan seluruh Indonesia. Lokasinya di mana kami tahu, yang dibutuhkan apa kami tahu,” kata Elan di Yogyakarta, Kamis (24/8).
Dorong zakat untuk pengentasan kemiskinan
KONTAN.CO.ID - Pemerintah tengah melakukan reformasi zakat dan wakaf dengan cara memperbaiki manajemennya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, zakat dan wakaf ini harus produktif sehingga bisa memberikan manfaat yang besar untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan mengatakan, pihaknya telah mendorong kolaborasi lembaga-lembaga mobilisasi dana masyarakat termasuk yang berbasis agama seperti Muhammadiyah, Lazismu, Lazisnu dan Baznas untuk bersinergi dengan program pemerintah. Sinergi ini mencakup dua hal. “Pertama dengan menggunakan data yang sama. Pemerintah punya basis data terpadu yang isinya 40% keluarga miskin dan rentan seluruh Indonesia. Lokasinya di mana kami tahu, yang dibutuhkan apa kami tahu,” kata Elan di Yogyakarta, Kamis (24/8).