Saham-saham teknologi Wall Street jeblok tertekan tudingan pemerintah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Nasdaq turun lebih dari 1% pada hari Rabu (5/9), tertekan oleh saham teknologi. Departemen Kehakiman mengatakan akan bertemu dengan jaksa umum untuk membahas kekhawatiran bahwa platform media sosial "sengaja mencekik pertukaran ide secara bebas." Facebook dan Twitter tidak secara khusus disebut.

Saham Twitter turun 6,1%. Saham Facebook turun 2,3%, memberikan kontribusi besar terhadap penurunan Nasdaq dan S&P 500. Namun, Dow sedikit menguat.

Saham perusahaan teknologi lainnya, termasuk Alphabet Inc, Snap Inc, dan Microsoft Corp, juga turun. Di sektor consumer discretionary, investor juga menjual saham Amazon.com Inc dan Netflix Inc, dua anggota dari kelompok saham yang dikenal sebagai FAANG.


Saham-saham teknologi dan konsumen memiliki bobot terbesar pada S&P 500. Indeks teknologi S&P 500 turun 1,5%, dan indeks konsumen discretionary S&P 500 turun 1,1%.

"Karena perusahaan-perusahaan ini telah menjadi sangat menonjol, mereka menarik perhatian regulator dan pembuat undang-undang," kata John Carey, managing director di Amundi Pioneer Asset Management di Boston. "Mereka tetap pemimpin pasar, tetapi ada risiko potensial."

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 22,51 poin (0,09%) menjadi 25,974.99. S&P 500 kehilangan 8,12 poin (0,28%) menjadi 2.888,6. Adapun Nasdaq Composite turun 96,07 poin (1,19%) menjadi 7.995,17.

Di tengah tekanan kekhawatiran perdagangan, data Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS mencapai tertinggi lima bulan pada bulan Juli. Menurut para ekonom, data ini bisa semakin meningkatkan tekad Gedung Putih untuk secara agresif mengejar pendekatan "Amerika yang Utama" untuk berdagang.

Data itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa proposal AS untuk mengenakan tarif lebih dari U$200 miliar lebih banyak dalam impor China dapat berlaku segera setelah periode komentar publik berakhir pada Kamis, bahkan ketika AS-Kanada berbicara untuk merundingkan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

Saham JD.com Inc turun 10,6%, turun untuk hari kedua berturut-turut, setelah polisi mengatakan Chief Executive Officer pengecer Richard Liu ditangkap di Minneapolis minggu lalu setelah tuduhan perilaku skesual kriminal. Liu membantah melakukan kesalahan dan dibebaskan pada hari Sabtu.

Volume di bursa AS adalah 7,03 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,15 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana