Dow Jones naik terdorong sektor keuangan dan energi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 di bursa saham Amerika Serikat (AS) naik pada hari Senin terdorong sektor keuangan, energi, dan pertahanan. Saham-saham sektor keuangan mendapat angin segar dari laporan pendapatan, sedangkan sektor energi naik 1,6% setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Penurunan imbal hasil Treasury AS membantu kenaikan saham sektor-sektor defensif seperti real estat, utilitas, dan konsumen yang sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

Perdagangan saham di AS kemarin (5/11) juga diwarnai antisipasi investor terhadap hasil pemilu. "Terlepas dari tekad politik Anda, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari Selasa yang akan mempengaruhi beberapa tahun ke depan sehingga Anda akan mencari keselamatan," kata Kim Forrest, manajer portofolio senior Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh seperti dikutip Reuters.


Kenaikan S&P semalam menjadi tanda optimisme di kalangan investor bahwa hasil pemilihan akan ramah bagi bisnis, menurut Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia kepada Reuters.

Dow Jones Industrial Average naik 190,87 poin (0,76%) menjadi 25.461,7. Indeks S&P 500 naik 15,25 poin (0,56%) ke 2,738.31. Adapun Nasdaq Composite turun 28,14 poin (-0,38%) menjadi 7.328,85.

Sektor real estat yang ditutup naik 1,7% menjadi sektor dengan kenaikan terbesar dari 11 indeks sektor utama S&P 500. Adapun sektor utilitas naik 1,4% dan sektor barang konsumen naik 1,2%.

Saham Berkshire Hathaway naik 5%, menjadi saham dengan kenaikan terkuat di sektor keuangan S&P 500 setelah konglomerat yang dijalankan oleh miliarder Warren Buffett ini mengatakan laba operasional kuartalannya berlipat ganda.

Penurunan 2,8% saham Apple Inc menjadi bandul pemberat terbesar Nasdaq menyusul laporan Nikkei bahwa perusahaan ini telah mengatakan kepada pabrik smartphone untuk menghentikan rencana tambahan jalur produksi yang didedikasikan bagi iPhone XR.

Apple membukukan penurunan terbesar dua hari sejak Januari 2013, setelah perkiraan pendapatan kuartalan yang mengecewakan mengirim sahamnya turun 6,6% pada hari Jumat.

Saat ini investor juga mulai mewaspadai rapat kebijakan moneter oleh Federal Reserve yang dimulai pada hari Rabu. Pasar mengawasi dengan seksama prospek pengetatan kebijakan moneter AS, terutama setelah serangkaian data ekonomi yang kuat, termasuk laporan pekerjaan hari Jumat.

Volume perdagangan di bursa AS semalam mencapai 7,07 miliar saham, lebih kecil dibandingkan rata-rata 8,76 miliar untuk 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana