KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana merelaksasi aturan loan to value. Dalam draft aturan LTV disebut bahwa ada opsi bahwa uang muka (DP) rumah pertama bisa saja 0%. Fasilitas kredit rumah pertama tidak diatur, baru nanti rumah kedua dan seterusnya LTV ada di kisaran 80% sampai 90%. Tambok Simanjuntak, Direktur Retail Banking BNI bilang kebijakan DP 0% untuk rumah pertama berpotensi membuat risiko kredit meningkat. "Kami akan melakukan mitigasi dengan selektif melakukan ekspansi pada nasabah payroll," kata Tambok kepada Kontan.co.id, Sabtu (23/6). Selain itu ekspansi nasabah properti BNI juga dilakukan ke profesi seperti PNS/TNI POLRI/BUMN dan perusahaan swasta nasional. Saat ini BNI mempunyai produk KPR BNI Griya. Produk KPR ini fokus untuk pembiayaan rumah pertama dengan ticket size Rp 500 juta. Permintaan kredit produk KPR ini cukup tinggi dan mempunyai NPL rendah.
DP rumah pertama 0% berpotensi meningkatkan risiko kredit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana merelaksasi aturan loan to value. Dalam draft aturan LTV disebut bahwa ada opsi bahwa uang muka (DP) rumah pertama bisa saja 0%. Fasilitas kredit rumah pertama tidak diatur, baru nanti rumah kedua dan seterusnya LTV ada di kisaran 80% sampai 90%. Tambok Simanjuntak, Direktur Retail Banking BNI bilang kebijakan DP 0% untuk rumah pertama berpotensi membuat risiko kredit meningkat. "Kami akan melakukan mitigasi dengan selektif melakukan ekspansi pada nasabah payroll," kata Tambok kepada Kontan.co.id, Sabtu (23/6). Selain itu ekspansi nasabah properti BNI juga dilakukan ke profesi seperti PNS/TNI POLRI/BUMN dan perusahaan swasta nasional. Saat ini BNI mempunyai produk KPR BNI Griya. Produk KPR ini fokus untuk pembiayaan rumah pertama dengan ticket size Rp 500 juta. Permintaan kredit produk KPR ini cukup tinggi dan mempunyai NPL rendah.