DPK bank turun Rp 8,32 triliun dalam sepekan



JAKARTA. Bank Indonesia mencatat selain penyaluran kredit turun, simpanan masyarakat di bank atau dana pihak ketiga (DPK) turun di awal tahun ini. Pada periode 10 Januari 2011 - 14 Januari 2011, DPK perbankan melorot Rp 8,32 triliun. Penurunan ini terjadi pada DPK rupiah sebesar Rp 9,22 triliun sementara DPK valas mengalami kenaikan Rp 0,9 triliun.

Jika dihitung sejak akhir 2010, DPK turun Rp 36,51 triliun atau secara year to date turun 1,56%. Semua komponen DPK mengalami penurunan masing-masing tabungan Rp 5,57 triliun, deposito Rp 2,25 triliun dan giro Rp 500 miliar.

Penurunan DPK rupiah terjadi pada kelompok bank Persero sebesar Rp 10,21 triliun dan BPD turun Rp 5,90 triliun. DPK valas bank persero juga mengalami penurunan terbesar Rp 1,75 triliun, yang diikuti bank campuran. Dalam denominasi valas, DPK turun US$ 0,14 miliar, penurunan tertinggi di bank persero US$ 0,26 miliar.


Sementara itu, DPK di bank swasta, kantor cabang bank asing (KCBA) dan campuran masih bisa naik. Tertinggi, kenaikan terjadi pada kelompok bank swasta sebesar Rp 3,35 triliun. Pada instrumen valas, DPK naik di kelompok bank swasta Rp 960 miliar dan KCBA Rp 2,40 triliun.

Meskipun secara year to date DPK mengalami penurunan, tetapi secara year on year, mengalami pertumbuhan 18,84%. Dengan perkembangan ini, rasio simpanan dan penggunaan kredit atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan naik dari 74,71% menjadi 74,87%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia