DPK Valas Tumbuh Melesat Hingga 19,7% Pada Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan tampak tumbuh melesat per Mei 2024. Ini terjadi saat kondisi mata uang rupiah dalam tren yang kian tertekan.

Berdasarkan laporan uang beredar Bank Indonesia (21/6), DPK valas perbankan hingga Mei 2024 bisa tumbuh hingga 19,7% secara tahunan (YoY). Kini, simpanannya mencapai Rp 1.341,1 triliun.

Adapun, pertumbuhan tersebut menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun 2024 berjalan. Terakhir, pertumbuhan tertinggi tercatat pada bulan sebelumnya di level 12,9% YoY.


Baca Juga: Likuiditas Kering, Bunga Kredit Mulai Naik

Di sisi lain, pertumbuhan DPK Valas terendah terjadi pada Februari dan Maret 2024. Di mana, pada dua bulan tersebut pertumbuhan DPK Valas hanya tumbuh sekitar 5% YoY.

Di Mei 2024, DPK Valas masih didominasi oleh simpanan giro yang mencapai Rp 817,7 triliun. Pertumbuhannya pun cukup tinggi mencapai 28%. 

Selanjutnya, ada simpanan berjangka valas yang nilainya sebesar Rp 338,6 triliun atau tumbuh 11% YoY. 

Terakhir, tabungan valas hanya tumbuh 4,6% YoY menjadi Rp 184,8 triliun. Namun, pada bulan sebelumnya, tabungan valas justru minus 3,7% YoY.

Kondisi tersebut juga terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatat, DPK Valas BRI (bank only) tumbuh 28,72% secara YoY hingga akhir April 2024. 

Giro valas mendominasi komposisi DPK valas BRI. Adapun proporsi DPK Valas BRI sekitar 16,7% dibandingkan total DPK BRI.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi belum lama ini mengungkapkan  BRI berupaya meningkatkan DPK Valas dari nasabah eksportir seiring dengan ketentuan pengelolaan DHE yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: Di Tengah Pelemahan Rupiah, Perbankan Berupaya Jaga Likuiditas Valas

Di samping itu, ia bilang BRI juga memiliki nasabah importir yang membutuhkan DPK valas cukup besar dalam setiap transaksi operasionalnya, sehingga secara jumlah perlu dikelola dengan baik.

Hendy pun memproyeksikan DPK Valas BRI terus tumbuh positif dan akan lebih difokuskan pada pertumbuhan DPK yang bersumber dari dana murah, yaitu Giro dan Tabungan.

"Dengan LDR valas yang managable, saat ini likuiditas valas berada di kondisi yang memadai," ujar Hendy (31/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi