DPLK BNI targetkan 60.000 peserta baru



JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI mematok penambahan jumlah peserta baru mencapai 60.000 hingga akhir tahun ini. Sepanjang Januari hingga Agustus 2010, jumlah peserta baru yang bergabung dengan DPLK BNI tercatat sebanyak 48.000 orang.

Dengan demikian, Kepala DPLK BNI Bambang Endratno mengungkapkan, total peserta DPLK BNI saat ini mencapai 488.000 orang. "Jumlah itu terdiri dari kepesertaan korporat maupun perorangan," ujar Bambang kepada KONTAN, Kamis (16/9).

Kendati penghujung tahun hanya tersisa waktu tiga bulan, dia optimistis, target kepesertaan tersebut bakal tercapai. Walaupun, berdasarkan catatan DPLK BNI, sebanyak 19.000 peserta telah mencairkan pensiunan mereka dengan total dana sebesar Rp 280 miliar terhitung sejak Januari-Agustus 2010.


Nah, upaya mencapai target tersebut, Bambang mengaku, pihaknya cukup agresif menjaring kepesertaan, terutama peserta korporat lewat cara tertentu. Maklum, dengan tambahan satu korporat saja, jumlah kepesertaan yang diperoleh cukup signifikan.

Selain mematok tambahan 60.000 peserta baru, DPLK BNI juga menargetkan Return on Investment (RoI) dari dana kelolaannya berkisar 10%-11%. "Kalau portofolio saham dan obligasinya cukup banyak, pengembalian hasil investasinya juga bisa lebih tinggi," imbuh dia.

DPLK Tugu Mandiri malah lebih optimis dengan membidik tambahan 100.000 peserta baru di 2010 ini. Tidak hanya korporasi, DPLK Tugu Mandiri juga bakal menjaring lebih banyak peserta individu lewat kemitraan yang akan dijalin dengan salahsatu bank nasional.

"Kami sedang menjajaki kerjasama dengan bank. Rencananya, rampung tahun ini. Targetnya paling sedikit 100.000 nasabah bank mitra kami akan menjadi peserta DPLK Tugu Mandiri," tutur Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Tugu Mandiri Daneth Fitrianto.

Di 2010 ini, DPLK Tugu Mandiri mengincar RoI 17%. Angka ini meningkat dari pencapaian imbal hasil tahun lalu yang hanya berkisar 16,5%. Untuk menopang pencapaian tersebut, pihaknya masih mengandalkan instrumen investasi pasar uang dan surat berharga jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test