JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife terus mengincar pasar yang dirasa belum dimaksimalkan. Salah satunya dengan memperluas penetrasi produk Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) secara agresif. Pasalnya, selama ini menurut Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan belum banyak perusahaan yang sudah mencadangkan dana pesangon untuk karyawannya. Sehingga bila terjadi goncangan, bisa berdampak besar bagi cash flow perusahaan. Karena itu, pihaknya punya agenda roadshow untuk mengedukasi soal dana pesangon ini di 16 kota sepanjang 2015. Selain pentingnya pencadangan dana pesangon, Nur Hasan menambahkan edukasi yang mereka lakukan juga untuk menegaskan kepada kalangan korporat bahwa PPUKP tidak tumpang tindih dengan program Jaminan Pensiun yang bakal dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Sayangnya selain dengan program edukasi, dia masih enggan membocorkan strategi lain yang bakal mereka jalankan untuk produk PPUKP ini. Namun yang pasti, dia bilang DPLK Manulife akan lebih fokus untuk memperhatikan kondisi di tiap-tiap perusahaan yang memang berbeda-beda. "Tak cuma jualan, kami juga akan jadi employee benefit consultan," katanya, Kamis (11/6). Meski bilang tak ingat porsi pastinya, saat ini sendiri, ia dana kelolaan di DPLK Manulife masih didominasi oleh program pensiun. Sementara PPUKP belum terlalu besar karena memang baru berjalan beberapa tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DPLK Manulife gencar sosialisasi PPUKP
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife terus mengincar pasar yang dirasa belum dimaksimalkan. Salah satunya dengan memperluas penetrasi produk Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) secara agresif. Pasalnya, selama ini menurut Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan belum banyak perusahaan yang sudah mencadangkan dana pesangon untuk karyawannya. Sehingga bila terjadi goncangan, bisa berdampak besar bagi cash flow perusahaan. Karena itu, pihaknya punya agenda roadshow untuk mengedukasi soal dana pesangon ini di 16 kota sepanjang 2015. Selain pentingnya pencadangan dana pesangon, Nur Hasan menambahkan edukasi yang mereka lakukan juga untuk menegaskan kepada kalangan korporat bahwa PPUKP tidak tumpang tindih dengan program Jaminan Pensiun yang bakal dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Sayangnya selain dengan program edukasi, dia masih enggan membocorkan strategi lain yang bakal mereka jalankan untuk produk PPUKP ini. Namun yang pasti, dia bilang DPLK Manulife akan lebih fokus untuk memperhatikan kondisi di tiap-tiap perusahaan yang memang berbeda-beda. "Tak cuma jualan, kami juga akan jadi employee benefit consultan," katanya, Kamis (11/6). Meski bilang tak ingat porsi pastinya, saat ini sendiri, ia dana kelolaan di DPLK Manulife masih didominasi oleh program pensiun. Sementara PPUKP belum terlalu besar karena memang baru berjalan beberapa tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News