JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife keranjingan menggarap program pesangon untuk perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan gas (migas) tahun ini. Potensi dana yang masih sangat besar, menjadi salah satu faktor pemicunya. Chief of Employee Benefit Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan bilang, potensi dana cost recovery di industri migas dalam negeri saat ini mencapai Rp 200 triliun. Namun belum semuanya mengalokasikan dana pesangon, baik di dana pensiun pemberi kerja maupun DPLK. "Ada sekitar 70 perusahaan migas yang masih belum memiliki program pesangon," kata dia, Rabu (5/8). Meski enggan membocorkan target yang mereka pasang di pasar ini, namun perseroan sudah menyiapkan strategi untuk memperbesar pasar. Diantaranya dengan memperkuat layanan infrastruktur mereka.
DPLK Manulife incar program pesangon migas
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife keranjingan menggarap program pesangon untuk perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan gas (migas) tahun ini. Potensi dana yang masih sangat besar, menjadi salah satu faktor pemicunya. Chief of Employee Benefit Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan bilang, potensi dana cost recovery di industri migas dalam negeri saat ini mencapai Rp 200 triliun. Namun belum semuanya mengalokasikan dana pesangon, baik di dana pensiun pemberi kerja maupun DPLK. "Ada sekitar 70 perusahaan migas yang masih belum memiliki program pesangon," kata dia, Rabu (5/8). Meski enggan membocorkan target yang mereka pasang di pasar ini, namun perseroan sudah menyiapkan strategi untuk memperbesar pasar. Diantaranya dengan memperkuat layanan infrastruktur mereka.