KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan PertaLife (DPLK PertaLife) mencatat per Februari 2025, imbal hasil atau return investasi mencapai sebesar 0,75% secara year to date (YTD). Pengurus DPLK PertaLife Bidang Investasi, Keuangan dan Operasional, Tommy Zulfikar mengatakan bahwa capaian ini menunjukkan performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan imbal hasil pasar saham. Lebih lanjut, Tommy menuturkan di tengah volatilitas pasar, DPLK PertaLife terus berkomitmen untuk memberikan imbal hasil investasi yang optimal bagi peserta. “Dengan strategi investasi yang disiplin dan pendekatan yang berorientasi pada mitigasi risiko, kami tetap mampu menciptakan nilai tambah meskipun kondisi pasar global sedang mengalami tekanan,” kata Tommy kepada Kontan, Selasa (25/3).
Baca Juga: IHSG Anjlok 7,54% Sejak Awal 2025, DPLK Pertalife Turunkan Porsi Investasi Saham Ia menerangkan keberhasilan DPLK PertaLife dalam mempertahankan imbal hasil investasi yang positif tersebut, didukung oleh strategi investasi yang konservatif dan terukur, dengan eksposur saham dalam portofolio hanya sekitar 2%. “Pendekatan ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang kami terapkan dalam mengelola dana peserta,” ujarnya. Ia megatakan bahwa dengan manajemen investasi yang cermat dan bertanggung jawab, PertaLife terus berupaya menghadirkan hasil yang stabil dan menguntungkan, bahkan dalam situasi pasar yang penuh ketidakpastian seperti saat ini. Di sisi lain, Tommy optimis imbal hasil investasi DPLK PertaLife akan tetap tumbuh positif hingga akhir 2025. Hal ini tercermin dari portofolio investasi perusahaan yang terus menunjukkan kinerja yang konsisten hingga saat ini. Menurut dia, keberhasilan ini tidak lepas dari strategi investasi berbasis risiko yang DPLK PertaLife terapkan, di mana disesuaikan dengan profil dan kebutuhan peserta. Terlebih, setiap keputusan investasi didasarkan pada analisis mendalam dan pendekatan yang hati-hati, sehingga mampu memberikan hasil optimal bagi peserta. Lebih jauh lagi, Tommy menyebutkan bahwa mayoritas aset investasi DPLK PertaLife ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap, sejalan dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pengelolaan aset berbasis life cycle fund. “Pendekatan ini menyesuaikan strategi investasi berdasarkan usia peserta dan jangka waktu menuju masa pensiun,” jelasnya. Baca Juga: Pendapatan Iuran DPLK PertaLife Tumbuh 14% di 2024, Capai Rp 954 Miliar Tommy pun memproyeksi, pada tahun 2025, kinerja investasi DPLK PertaLife akan tetap tumbuh positif terutama dengan meredanya ketidakpastian kebijakan pasca pemilu yang sebelumnya berdampak pada pasar keuangan. Ia menuturkan, meski saat ini capital outflow masih cukup signifikan akibat sentimen global yang kurang mendukung, namun fundamental ekonomi domestik yang kuat menjadi faktor utama yang menopang optimisme DPLK PertaLife terhadap prospek pasar tahun ini. “Dengan pendekatan investasi yang hati-hati dan terdiversifikasi, DPLK PertaLife yakin kinerja investasi masih terus tumbuh dan dapat membukukan imbal hasil positif hingga akhir tahun,” kata Tommy.