JAKARTA. Produsen lem kayu PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) terpaksa menunda keinginannya untuk memulai penambangan batubara pada tahun ini. Padahal, semula manajemen menargetkan proses penambangan dapat dimulai secara komersial sejak awal 2011. Siang Hadi Widjaja, Direktur Utama DPNS, menjelaskan, jadwal produksi tambang yang berlokasi di Jambi itu harus tertunda lantaran pembangunan infrastruktur seperti jalan belum juga rampung. "Kendala utamanya adalah perizinan yang belum tuntas," kata Hadi kepada KONTAN, kemarin (26/7). Sementara mengacu pada laporan keuangan per 30 Juni 2011 DPNS, disebutkan rencana produksi tambang batubara yang dikelola anak usahanya, yaitu PT Intitirta Primasakti, ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, Hadi optimistis tambang batubara dengan nilai investasi Rp 200 miliar itu berproduksi tahun depan.
DPNS masih andalkan kinerja lem kayu
JAKARTA. Produsen lem kayu PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) terpaksa menunda keinginannya untuk memulai penambangan batubara pada tahun ini. Padahal, semula manajemen menargetkan proses penambangan dapat dimulai secara komersial sejak awal 2011. Siang Hadi Widjaja, Direktur Utama DPNS, menjelaskan, jadwal produksi tambang yang berlokasi di Jambi itu harus tertunda lantaran pembangunan infrastruktur seperti jalan belum juga rampung. "Kendala utamanya adalah perizinan yang belum tuntas," kata Hadi kepada KONTAN, kemarin (26/7). Sementara mengacu pada laporan keuangan per 30 Juni 2011 DPNS, disebutkan rencana produksi tambang batubara yang dikelola anak usahanya, yaitu PT Intitirta Primasakti, ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, Hadi optimistis tambang batubara dengan nilai investasi Rp 200 miliar itu berproduksi tahun depan.