JAKARTA. Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari menepis tudingan adanya upaya untuk menggoyang Abu Rizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden (Capres) jelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar ke V. "Konflik dan perbedaan faksi di tubuh Golkar itu biasa, karena kami adalah partai rasional yang menganggap tidak ada teman abadi, tapi yang ada hanya kepentingan abadi," kata Hajriyanto dalam diskusi di Ruang Wartawan DPR (21/11). Sebagai partai yang rasional, lanjut Tohari, maka tidak menjadi persoalan jika ada salahsatu kader yang mempunyai pendapat berbeda soal pencapresan ARB. Karena itu, Hajriyanto bilang, hal itu menjadi hak dari kader untuk berpendapat lain sejauh opini itu bukan pernyataan resmi partai. "Nah di Golkar ada suara berbeda soal pencapresan biasa saja, karena politisi Golkar itu rasional jadi politisi nya pasti komentar ketika ditanya media. Kalau ada politisi yang ketika ditanya media jawabnya no comment dan mengoreksi omongannya, itu bukan politisi," ujarnya. Sebelumnya dalam sepekan ini, muncul wacana para pengurus DPD II Partai Golkar melakukan evaluasi terhadap pencalonan ARB sebagai presiden. Hal tersebut disebabkan karena keputusan DPP tidak mengikutsertakan DPD II dalam Rapimnas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DPP Golkar bantah ada upaya goyang Aburizal Bakrie
JAKARTA. Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari menepis tudingan adanya upaya untuk menggoyang Abu Rizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden (Capres) jelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar ke V. "Konflik dan perbedaan faksi di tubuh Golkar itu biasa, karena kami adalah partai rasional yang menganggap tidak ada teman abadi, tapi yang ada hanya kepentingan abadi," kata Hajriyanto dalam diskusi di Ruang Wartawan DPR (21/11). Sebagai partai yang rasional, lanjut Tohari, maka tidak menjadi persoalan jika ada salahsatu kader yang mempunyai pendapat berbeda soal pencapresan ARB. Karena itu, Hajriyanto bilang, hal itu menjadi hak dari kader untuk berpendapat lain sejauh opini itu bukan pernyataan resmi partai. "Nah di Golkar ada suara berbeda soal pencapresan biasa saja, karena politisi Golkar itu rasional jadi politisi nya pasti komentar ketika ditanya media. Kalau ada politisi yang ketika ditanya media jawabnya no comment dan mengoreksi omongannya, itu bukan politisi," ujarnya. Sebelumnya dalam sepekan ini, muncul wacana para pengurus DPD II Partai Golkar melakukan evaluasi terhadap pencalonan ARB sebagai presiden. Hal tersebut disebabkan karena keputusan DPP tidak mengikutsertakan DPD II dalam Rapimnas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News