KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memanggil kepala Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN dan Pertamina pada awal masa sidang bulan Mei ini. Pokok utamanya adalah untuk meminta penjelasan akan rekaman yang beredar antara Menteri BUMN dengan direktur utama PLN. "Kami berencana memanggil kepala perusahaan BUMN PLN dan Pertamina di awal masuk masa sidang," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal, Senin (7/5). Seperti diketahui, telah beredar rekaman percakapan antara Rini dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang berisi adanya pembagian fee proyek gas, dan diduga berkaitan dengan Pertamina. Percakapan yang diunggah di Instagram oleh akun @jokerpolitik pada Jumat (27/4) tersebut menurut Menteri Rini telah diedit sehingga mengesankan demikian.
DPR akan panggil PLN dan Pertamina Mei ini terkait percakapan Rini-Sofyan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memanggil kepala Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN dan Pertamina pada awal masa sidang bulan Mei ini. Pokok utamanya adalah untuk meminta penjelasan akan rekaman yang beredar antara Menteri BUMN dengan direktur utama PLN. "Kami berencana memanggil kepala perusahaan BUMN PLN dan Pertamina di awal masuk masa sidang," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal, Senin (7/5). Seperti diketahui, telah beredar rekaman percakapan antara Rini dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang berisi adanya pembagian fee proyek gas, dan diduga berkaitan dengan Pertamina. Percakapan yang diunggah di Instagram oleh akun @jokerpolitik pada Jumat (27/4) tersebut menurut Menteri Rini telah diedit sehingga mengesankan demikian.